Ad2stream – Nikita Mirzani. Di tengah gemuruh kehidupan selebriti yang seringkali menjadi sorotan publik, hubungan antara Nikita Mirzani dan anak perempuannya, Laura Meizani Nasseru Asry, yang akrab disapa Lolly, masih menjadi topik yang menarik perhatian. Sejak Lolly kembali dari London untuk melanjutkan sekolahnya di Indonesia, banyak yang berharap hubungan ibu dan anak ini akan membaik. Namun, kenyataannya, mereka masih terjebak dalam konflik yang berkepanjangan.
Dalam sebuah wawancara emosional di studio Pagi Pagi Ambyar, Transmedia, Jakarta Selatan, pada 29 Agustus 2024, Nikita Mirzani mengungkapkan perasaannya yang mendalam akan keadaan putrinya. Ia menegaskan betapa pentingnya peran seorang ibu dalam mendukung anaknya, meskipun terdapat pernyataan menyakitkan dari Lolly yang mengaku menyesal dilahirkan dari rahimnya. Nikita menyatakan, “Aku salat subuh tadi mendoakan Lolly, aku mendoakan anak-anak aku. Walaupun dia pernah bilang katanya dia menyesal dilahirkan dari rahim aku, tapi sampai saat ini aku mendoakan dia agar hidupnya jauh lebih baik.”
Konflik ini tampaknya dimulai pada Mei 2023, ketika Lolly membela ayah sambungnya, Antonio Dedola, yang memutuskan untuk meninggalkan rumah Nikita setelah mengaku mengalami perlakuan kurang baik. Tindakan Lolly yang menolak untuk mengikuti permintaan ibunya dan bersikap pro-Antonio, termasuk mengubah namanya dengan menyertakan “Dedola”, membuat situasi semakin rumit. Nikita, yang merasa kurang dihargai oleh putrinya, memutuskan untuk menghentikan dukungannya dalam pendidikan Lolly di London, yang akhirnya berujung pada kepulangan Lolly ke Indonesia.
Dalam percakapan tersebut, Nikita juga menekankan sikapnya yang tegas dalam mendidik Lolly. Menurutnya, tindakan melarang putrinya bukanlah tanpa alasan, melainkan sebuah bentuk perlindungan demi masa depan Lolly. Ia mengungkapkan, “Aku kekang dia karena dia anak perempuan harus dijaga mahkotanya.” Nikita menunjukkan rasa sedihnya ketika netizen membandingkan mereka, menganggap Lolly sebagai lawan yang sepadan, menyatakan bahwa posisi seorang ibu tidak semestinya dijadikan bahan olok-olok.
Meskipun ada ketegangan antara mereka, Nikita Mirzani masih melihat Lolly sebagai bagian tak terpisahkan dari hidupnya. “Tapi sekarang dia kan sudah memilih jalannya sendiri, jadi buktikan dong kalau dia tuh bisa lebih baik. Aku sebagai ibu tetap mendoakan dia,” tuturnya dengan penuh haru. Ungkapan ini mencerminkan harapan seorang ibu yang tidak pernah padam untuk anaknya, meskipun dalam situasi rumit dan penuh perpecahan.
Dalam konteks yang lebih luas, konflik antara Nikita dan Lolly ini menggambarkan tantangan yang dihadapi banyak orang tua yang berjuang untuk menjaga hubungan baik dengan anak-anaknya di tengah pergeseran nilai dan identitas. Seperti yang dapat kita lihat, cinta seorang ibu selalu mengalir, terlepas dari bentangan konflik yang ada. Harapan untuk rekonsiliasi dan pemahaman satu sama lain tetap menjadi harapan terbesar dalam kisah yang penuh emosi ini.