Sebanyak 43 tersangka kasus penyalahgunaan narkoba di kawasan Kota Bogor diringkus oleh polisi. Barang bukti yang berhasil diamankan di antaranya narkoba jenis sabu yang mencapai berat 1,5 kilogram.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menyatakan bahwa penangkapan puluhan tersangka ini dilakukan selama periode Agustus-September 2024.
Rinciannya, 24 tersangka kasus sabu yang terdiri dari lima orang residivis, enam tersangka kasus ganja. Empat tersangka tembakau sintetis, dan sembilan tersangka kasus sirkulasi obat keras tertentu atau psikotropika.
“Ini adalah komitmen Polresta Bogor Kota untuk menindaklanjuti dan melindungi masyarakat agar tidak menjadi korban penyalahgunaan narkotika,” kata Bismo, Selasa (17/9/2024). Adapun rincian barang bukti yang diamankan yaitu narkotika jenis sabu seberat 1,5 kilogram, ganja 289,92 gram, tembakau sintetis 550 gram, dan obat keras tertentu serta psikotropika berjumlah 3.161 butir.
“Kami menangkap pelaku di berbagai kawasan di Kota Bogor. Di Bogor Utara 8 TKP, Bogor Timur 6 TKP, Bogor Selatan 6 TKP, Bogor Tengah 6 TKP, Bogor Barat 6 TKP, dan Tanah Sareal 3 TKP,” ujarnya. Sementara itu, Kasat Narkoba Polresta Bogor Kota Kompol Eka Candra mengatakan dari 24 tersangka kasus sabu yang ditangkap, terdapat dua orang yang menjadi kurir dari pengedar besar.
“Awalnya hanya ditemukan 10 paket, kemudian setelah dimaksimalkan di kontrakannya kami menemukan sabu seberat 784 gram,” ucap Eka. Sabu tersebut diperoleh kedua tersangka dari seseorang yang masih DPO. Tugas mereka adalah menunggu instruksi dari DPO tersebut untuk mengemas sabu.
“Mereka hanya menerima instruksi dari DPO. Jadi hanya bertugas mengemas barang yang diinstruksikan,” katanya. Saat ini, polisi masih terus melakukan pengembangan lebih lanjut untuk mencari bandar besar narkoba jenis sabu tersebut. Tidak menutup kemungkinan, sirkulasi sabu ini merupakan jaringan internasional.
“Bungkusan teh ini memang sering digunakan untuk mengirimkan sabu dengan berat di atas 1 kilogram, menggunakan kemasan teh dari Cina. Jadi modusnya adalah mengirimkan dengan bentuk kemasan teh,” katanya.