Ad2stream – Pedagang Sayur Tewas. Dalam satu malam yang kelam di Jombang, sebuah kisah tragis berlapis cinta terlarang dan pengkhianatan terungkap. Darto, seorang pria asal Desa Purwokerto, Ngimbang, Lamongan, melakukan perjalanan yang tidak biasa. Meskipun berangkat dari Sidoarjo, tujuan Darto malam itu bukanlah pulang ke rumah, melainkan menemui Iswatun pedagang sayur, kekasih gelapnya.
Darto dan Iswatun terikat dalam hubungan terlarang yang tidak seharusnya, masing-masing telah berkeluarga namun terjebak dalam percintaan yang dilarang. Dalam komunikasi yang terjalin kembali setelah mereka bertemu secara tidak sengaja di desa asal, perasaan lama muncul kembali. Darto, yang kini tinggal di Nganjuk dan bekerja sebagai sopir, merasa tak dapat menahan diri untuk tidak menanggapi tawaran Iswatun.
Dengan harapan dan janji yang ditawarkan oleh Iswatun—sebuah imbalan sebesar Rp 500 ribu setelah berhubungan intim—Darto pun menuju ke lokasi pertemuan di gubuk kecil di Desa Manungrejo. Di sinilah perjalanan tragis itu berujung pada kejadian yang tidak terbayangkan.
Setelah puas memenuhi hasrat mereka, realitas pahit pun datang. Iswatun hanya memberikan Darto uang Rp 100 ribu, jauh dari yang dijanjikan, yang memicu kemarahan Darto. Dialog mereka yang dipenuhi kekecewaan segera berujung pada pengakuan Iswatun tentang pria lain yang terlibat dalam hidupnya. Dalam suasana penuh emosi dan pengkhianatan, Darto mengambil tindakan di luar batas—ia mencekik Iswatun hingga menghilangkan nyawanya.
Pembunuhan pedagang sayur yang terjadi pada dini hari Senin, 21 Maret 2016, memicu serangkaian peristiwa selanjutnya. Darto, setelah memastikan bahwa Iswatun telah tewas, berupaya merampas barang-barang korban termasuk uang, kalung, dan handphone, sebelum melarikan diri. Ia juga berupaya menghilangkan jejak dengan mengirimkan pesan kepada kenalan Iswatun, berniat untuk mengalihkan tuduhan kepada pacar lain Iswatun, Parianto.
Penemuan mayat telanjang Iswatun pedagang sayur tewas di Lamongan oleh warga setempat beberapa jam setelah kejadian memicu kepanikan dan segera dilaporkan kepada pihak berwajib. Proses penyelidikan yang rumit karena minimnya saksi dan barang bukti menjadi tantangan berat bagi pihak kepolisian. Namun, dengan kerja keras dan dedikasi, akhirnya Darto berhasil dilacak dan ditangkap di desa Kecubung, Nganjuk.
Kisah Darto dan Iswatun adalah pengingat tragis akan sifat cinta yang terlarang dan konsekuensi serius yang dapat timbul dari tindakan impulsif. Dalam kehidupan nyata, drama cinta yang tampak manis sering kali menyimpan bahaya di dalamnya. Keputusan Darto yang jelas melanggar hukum dan moralitasnya tidak hanya merenggut nyawa seorang wanita, tetapi juga menghancurkan keluarganya sendiri.
Kasus ini mungkin akan membuat banyak orang mempertimbangkan kembali pilihan hidup mereka, memperingatkan bahwa di balik setiap hubungan terdapat tanggung jawab, konsekuensi, dan risiko yang harus diperhitungkan.