Ad2stream, Jakarta – Timnas Indonesia memprioritaskan prestasi di SEA Games 2025. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa mencapai prestasi luar biasa oleh timnas Indonesia di SEA Games 2025 tetap menjadi prioritas utama mereka.
Meskipun demikian, Piala AFF 2024 juga tidak diabaikan dan dianggap sebagai sasaran antara yang penting. Thohir ingin memastikan bahwa persiapan untuk kedua ajang tersebut berjalan dengan baik. Sehingga timnas Indonesia dapat tampil maksimal dan meraih hasil yang membanggakan bagi bangsa.
Piala AFF 2024 dijadwalkan akan berlangsung dari November hingga Desember 2024. Selama periode ini, penggemar sepak bola di seluruh kawasan akan disuguhi dengan aksi dan persaingan yang ketat dari berbagai tim nasional. Di sisi lain, pada akhir tahun, timnas Indonesia akan menghadapi tantangan besar dalam perlombaan-perlombaan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk zona Asia.
Pertandingan-pertandingan penting ini akan terdiri dari enam laga yang akan berlangsung mulai dari 5 September hingga 19 November. Memberikan kesempatan bagi timnas untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan berjuang demi tempat di Piala Dunia.
“Untuk SEA Games dan AFF kita masih menunggu putusan AFF dan juga SEA Games itu umur berapa yang akan dimainkan di SEA Games. Jadi memang SEA Games menjadi sasaran juga buat kita di mana. Tentu salah satu menyusun tim jangka panjang via sebagian event kompetisi salah satunya AFF”. Kata Erick pada konferensi pers di Gedung Danareksa, Jakarta, Kamis.
Erick menambahkan bahwa evaluasi dan strategi yang matang sangat diperlukan untuk mencapai hasil terbaik di kedua ajang tersebut. Dengan mempertimbangkan segala aspek teknis dan non-teknis yang akan mempengaruhi performa tim.
Penetapan Batas Usia Timnas Indonesia di Sea Games
Pada ajang SEA Games, sejak tahun 2001 telah ditetapkan peraturan mengenai pembatasan usia pemain. Biasanya, di SEA Games, pemain-pemain yang tampil dengan optimal berusia maksimal 23 tahun. Meskipun demikian, telah terjadi perubahan peraturan pada SEA Games tahun 2017 dan 2023, di mana batas usia pemain yang diperbolehkan adalah 22 tahun. Aturan ini dirancang untuk memastikan adanya regenerasi pemain muda di setiap negara peserta.
Sementara itu, untuk turnamen Piala AFF, tidak ada penetapan batasan usia optimal bagi para pemain. Dengan demikian, tim-tim yang berpartisipasi dalam Piala AFF biasanya menurunkan tim senior mereka. Hal ini memungkinkan setiap negara untuk mengandalkan pemain-pemain terbaik tanpa terikat batasan usia, sehingga kompetisi menjadi lebih kompetitif dengan kehadiran para pemain berpengalaman.
Erick berharap pembibitan pemain muda berlanjut tanpa memanggil kembali pemain muda yang sudah pernah membela timnas senior ke tim kategori umur.
“Bagaimana jika negara lain di AFF mengeluarkan tim senior? Tidak masalah. Tim senior kita juga mayoritas berusia di bawah 25 tahun. Kemarin, Arda Guler dari Turki dan Georgia yang mencetak gol, usianya baru 19 tahun,” kata Erick.
“Menurut saya, sepak bola ini sangat menarik. Saya rasa usia bukanlah hambatan. Pemain seperti Marselino Ferdinan dan lainnya bisa bermain, dan kita tidak ingin mundur lagi,” katanya.
Erick mengomentari performa timnas Kroasia di Piala Eropa 2024, yang banyak diisi pemain senior, dan saat ini kesulitan di fase grup dengan satu kekalahan dan satu hasil imbang.
“Kita harus berani menemukan bakat dari bawah. Elite Pro Academy sekarang ada di Liga 1 dan Liga 2 untuk U16, karena itu kita harus terus mencari bakat dari bawah. Dengan 280 juta penduduk Indonesia, harusnya lebih banyak yang bisa bermain. Ini yang kita coba dorong. Saya tahu ini tidak mudah, tapi kita harus berani,” kata Erick.