Ad2stream – Marshel Widianto. Seorang komika Marshel Widianto yang pernah merajai layar televisi Indonesia, menghadapi berbagai liku-liku dalam kariernya. Ketika nama dan wajahnya sedang populer, Marshel mengakui bahwa ia sempat terjebak dalam “star syndrome“, yaitu keadaan di mana seorang individu merasa terlalu percaya diri dan menganggap dirinya lebih hebat dari kenyataan.
Dalam sebuah tayangan program Obrolan Tiap Waktu di Trans 7 yang dilansir oleh ad2stream pada Jumat, 27 September, pria berusia 28 tahun ini dengan jujur mengungkapkan penyesalannya atas sikap yang ia tunjukkan pada masa lampau. Ia menyebutkan bahwa ketidakmampuannya untuk merendahkan hati dan menghargai waktu mengakibatkan konsekuensi yang serius, termasuk kehilangan kepercayaan dari banyak stasiun televisi. “Nggak tahu diri, kurang ajar, nggak ada otak… Ya, saya pernah di momen-momen itu,” ungkapnya dengan nada penuh penyesalan.
Marshel mengingat bagaimana kebiasaannya yang sembrono, seperti datang terlambat ke lokasi syuting, menghantarkannya pada titik di mana ia diremehkan. “Gue ingat banget kayak ya sudahlah santailah, standby jam 12, syutingnya jam 1, gue datang setengah 1,” tuturnya. Pandangannya akan waktu dan profesionalisme kini berubah drastis, dan ia berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Fitnah dan ketidakpastian sering kali menggelayuti seorang entertainer, dan Marshel tidak terkecuali. Ia kini memiliki tanggung jawab yang lebih besar, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk istri, anak, serta anggota keluarga lainnya. “Saya bukan cuma tulang punggung, tapi anggota tubuh semua untuk keluarga gue,” jelasnya. Ini menunjukkan bahwa memahami tanggung jawab adalah salah satu aspek penting dalam perjalanan hidup seorang artis, yang sering kali terabaikan oleh kesenangan sesaat.
Lebih lanjut, Marshel juga berbagi cerita mengenai bagaimana kadang Marshel meminjam uang Kiky Saputri, dengan jumlah yang cukup signifikan. “Utang sama Kiky ada. Nggak berasa minjamnya, ada kali tiga digit,” tutupnya. Ini menjadi bukti bahwa di balik gambar sempurna di layar televisi, terdapat perjuangan dan pengorbanan yang harus dihadapi.
Melalui pengalamannya, Marshel Widianto menunjukkan pentingnya introspeksi dan kesadaran akan tanggung jawab pribadi. Ia telah mengubah pandangannya dari seorang bintang yang tidak terjangkau menjadi sosok yang lebih peka dan peduli terhadap kehidupan keluarganya. Pembelajaran yang ia bagikan tentu bisa menjadi cermin bagi banyak orang, terutama mereka yang sedang berjuang di dunia hiburan atau karier pada umumnya. Marshel Widianto, melalui perjalanan hidupnya, mengingatkan kita bahwa kesuksesan tidak datang tanpa harga yang harus dibayar.