Infeksi Bakteri “Pemakan Daging”: Ancaman Serius Di Jepang

Ad2strean – Pemakan Daging. Saat ini, Jepang tengah dihadapkan pada kasus infeksi bakteri yang dikenal sebagai “pemakan daging” atau Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS). Infeksi ini telah menginfeksi sekitar 1.000 orang dan menyebabkan puluhan orang meninggal dunia. Sebagai pakar epidemiologi, Dicky Budiman menjelaskan bahwa STSS merupakan salah satu bentuk dari kondisi necrotizing fasciitis (NF), yaitu infeksi bakteri yang serius dan membutuhkan penanganan segera.

Infeksi ini tidak hanya disebabkan oleh Group A Streptococcus (GAS) yang marak diberitakan di Jepang, tetapi juga dapat disebabkan oleh bakteri lain seperti clostridium, staphylococcus aureus, dan vibrio vulnificus. Bakteri-bakteri ini dapat menginfeksi jaringan lunak dan menyebabkan kerusakan jaringan yang cepat dan luas, seolah-olah “memakan daging” tersebut. Hal ini disebabkan oleh toksin atau racun yang dilepaskan oleh bakteri, yang dapat menghancurkan jaringan otot, kulit, dan lemak di bawah kulit.

Infeksi ini biasanya terjadi melalui luka yang terbuka atau cedera pada kulit, di mana bakteri masuk melalui luka tersebut dan mulai menyebabkan infeksi. Gejala awal yang muncul meliputi rasa nyeri yang hebat di daerah infeksi, diikuti dengan pembengkakan, kemerahan, dan perubahan warna kulit hingga keunguan. Selanjutnya, muncul semacam melepuh berisi cairan, nekrosis (kematian jaringan), serta gejala sistemik seperti mual, demam, muntah, penurunan tekanan darah, dan STSS.

Meskipun kasus infeksi bakteri pemakan daging tergolong jarang, namun apabila terjadi, dapat berakibat sangat fatal. Persentase kematian akibat infeksi ini dapat mencapai 20-30 persen di negara-negara maju yang memiliki kecepatan diagnosis dan penanganan yang baik. Oleh karena itu, infeksi ini harus segera ditangani dengan tepat untuk menghindari konsekuensi yang lebih buruk.

Dalam menghadapi ancaman serius ini, diperlukan kewaspadaan dan tindakan segera dari berbagai pihak, mulai dari sistem kesehatan, pemerintah, hingga masyarakat umum. Upaya edukasi, pencegahan, dan penanganan yang cepat dan efektif sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak yang dapat ditimbulkan oleh infeksi bakteri pemakan daging ini.

Related Posts

Bahaya Kanker Usus – Kenali Gejala dan Langkah Pencegahannya

Kanker usus, juga dikenal sebagai kanker kolorektal, adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di dunia. Penyakit ini menyerang usus besar dan rektum, dan dapat berdampak serius pada kesehatan…

Penyebab Kulit Kering Bersisik dan Cara Mengatasinya

Kulit kering bersisik adalah kondisi yang seringkali membuat tidak nyaman dan mengganggu penampilan. Ketika kulit kehilangan kelembapan alaminya, lapisan terluar kulit menjadi kering, kasar, dan bisa terlihat bersisik. Kulit yang…

You Missed

Maraknya Jasa Sewa Pacar di Semarang, Ini Kata Sosiolog

Maraknya Jasa Sewa Pacar di Semarang, Ini Kata Sosiolog

Menko Polkam: 97.000 Anggota TNI-Polri Diduga Bermain Judi Online

Menko Polkam: 97.000 Anggota TNI-Polri Diduga Bermain Judi Online

Masyarakat Bermain Judi Di Pidana, Lalu Bagaimana dengan ASN

Masyarakat Bermain Judi Di Pidana, Lalu Bagaimana dengan ASN

Polda Ungkap Peredaran Narkoba 389 KG Jaringan Internasional

Polda Ungkap Peredaran Narkoba 389 KG Jaringan Internasional

Dari 5 Nov – Polri Ungkap 619 Kasus dan 734 Tersangka Judol

Dari 5 Nov – Polri Ungkap 619 Kasus dan 734 Tersangka Judol

Markas Judi Online di Bandung Digerebek – Profit 500 Juta

Markas Judi Online di Bandung Digerebek – Profit 500 Juta