Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengungkapkan bahwa beberapa individu yang merupakan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) diduga terlibat dalam aktivitas perjudian online.
Saat ini, mereka telah berada di bawah pengawasan ketat oleh internal lembaga untuk memastikan tindakan lebih lanjut dapat diambil sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Pada dasarnya, individu-individu yang tertangkap ini telah berada dalam pengawasan internal, sehingga kami sangat menghargai langkah-langkah yang telah diambil oleh pihak Polri,” ungkap Nezar ketika dijumpai di Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, D.I. Yogyakarta, pada hari Minggu.
Menurut Nezar, pengawasan internal yang dilaksanakan dengan metode mirip Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah berhasil mengidentifikasi sejumlah pegawai yang terlibat dalam transaksi mencurigakan.
“Kami telah menemukan beberapa pegawai yang terindikasi terlibat dalam transaksi yang mencurigakan pada rekening mereka,” ujarnya. Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan transparansi dan integritas dalam aktivitas finansial para pegawai.
Nezar mengungkapkan bahwa individu tersebut telah menjadi bagian dari tim yang bertanggung jawab mengawasi konten, terutama yang berhubungan dengan konten negatif, seperti perjudian online.
Meskipun demikian, mereka malah melakukan pelanggaran dengan mengabaikan tugas mereka, yaitu membiarkan situs-situs perjudian online tetap beroperasi tanpa diblokir, padahal sudah menjadi bagian dari kewajiban mereka untuk menindak tegas konten semacam itu.
“Kami tahu bahwa tugas mereka, yang diamanatkan kepada mereka, ternyata mereka malah melakukan pelanggaran serius dalam hal ini,” ujarnya.
Nezar memastikan bahwa nama-nama oknum yang terlibat sudah dipindahkan dari tim pengendalian konten sebelum polisi melakukan penangkapan. “Ada pengakuan bahwa mereka terlibat dalam judi online, dan ini sudah dikenai sanksi,” katanya.
Nezar juga meluruskan informasi terkait seorang tenaga ahli di Kemkomdigi yang disebut terlibat dalam kasus tersebut. “Bukan staf ahli sebenarnya. Kalau staf ahli, kan struktural di kementerian. Ini mungkin semacam tenaga ahli yang dimintakan supervisinya oleh ketua tim,” jelas Nezar.
Penangkapan para tersangka dalam kasus ini menunjukkan kolaborasi yang baik antara Kemkomdigi dan Polri dalam memberantas judi online dan judi slot online. Oleh karena itu, pihaknya mendukung penuh langkah Polri untuk mengusut tuntas jaringan judi online dari hulu hingga hilir.
Kemkomdigi masih menunggu hasil penyelidikan polisi, termasuk dugaan yang terkait dengan oknum pegawai di lembaganya. “Kita harapkan jaringan ini dapat terus didalami dan diungkap hingga dapat ditemukan pihak yang berada di belakangnya,” ujar Nezar Patria.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah memeriksa 14 tersangka yang ditangkap terkait kasus judi online yang melibatkan oknum di Kemkomdigi. Dari 14 tersangka tersebut, 11 orang berasal dari Kementerian Komdigi, dan tiga lainnya adalah warga sipil.