Industri tambang tembaga dan tambang emas di Indonesia masih punya masa depan cerah. Ini berdampak besar bagi ekonomi daerah sekitar tambang dan pertumbuhan ekonomi nasional.
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) dan PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai pemain besar terus meningkatkan produksi tiap tahun.
Hingga kuartal III-2024, AMMAN produksi 335 juta pon tembaga dan 707.930 ons emas. Freeport produksi 1,37 miliar pon tembaga dan 1,43 juta ons emas. AMMAN juga mulai kembangkan cadangan tambang besar di “Elang,” dekat “Batu Hijau” di Sumbawa Barat, NTB.
Ferdy Hasiman, pengamat tambang dan energi, menyatakan industri ini tetap menarik karena Freeport dan AMMAN punya cadangan besar. Freeport punya 2 miliar ton bijih tembaga, perak, dan emas sampai 2041.
AMMAN akan mulai produksi tambang Elang setelah tambang Batu Hijau selesai 2030. Kedua perusahaan punya modal, teknologi, dan SDM kuat. Pabrik pengolahan konsentrat tembaga sudah dibangun, memberi efek besar bagi ekonomi.
Tembaga juga penting dalam industri mobil listrik. Ferdy yakin masa depan industri ini cerah karena peran penting tembaga dalam baterai mobil listrik. Namun, kondisi geopolitik harus diwaspadai karena bisa pengaruhi supply dan demand.
AMMAN baru identifikasi zona mineralisasi tembaga dan emas baru di tambang Elang, berpotensi jadi salah satu yang terbesar di dunia.
Cadangan tembaga dan emas AMMAN di Elang berpotensi naik 43% dan 48%. Freeport masih punya cadangan besar di tambang bawah tanah, yaitu 29 miliar pon tembaga dan 24 juta ons emas hingga 2041.