Ad2stream – Roti Aoka. Roti Aoka tengah menghadapi isu serius terkait dugaan keberadaan pengawet berbahaya dalam produknya. Meskipun manajemen PT Bakery Indonesia membantahnya, kabar ini telah memengaruhi penjualan roti yang populer di masyarakat. Menurut Kemas Ahmad Yani, Head Legal perusahaan, Roti Aoka telah menjalani pengujian yang ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) dan bahan-bahan yang digunakan terjamin aman serta higienis.
Pengamatan di sejumlah warung di Jatikramat, Bekasi, menunjukkan bahwa stok Roti Aoka terjual habis, dengan hanya tersisa beberapa varian rasa keju dan pandan. Varian rasa coklat tetap menjadi favorit, dan banyak pembeli yang mengaku menikmati kelembutan roti ini dibandingkan produk sejenis lainnya.
Aisyah, pemilik warung di kawasan Jl Jampang Peles, menceritakan bahwa Roti Aoka adalah produk terlaris di tempatnya. Dengan harga yang terjangkau, roti ini menjadi pilihan masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin menikmatinya sambil ngopi. Meski awalnya merasa curiga dengan masa simpan roti Aoka yang bisa mencapai berbulan-bulan, Aisyah kini menyadari bahwa kabar tersebut hanyalah rumor belaka.
Reta, pemilik warung lain di Cikunir, Bekasi, juga merasakan tingginya permintaan untuk Roti Aoka. Meskipun belum mendengar isu terkait, Reta mengakui bahwa minat masyarakat terhadap roti tersebut tetap tinggi, dan ia berusaha untuk mengisi kembali stok ketika barang dari agen kosong.
Di tengah kontroversi, Roti Aoka tetap menjadi pilihan utama bagi banyak konsumen. Keberlanjutan popularitasnya menunjukkan bahwa kualitas dan rasa adalah faktor utama yang mengikat pelanggan meskipun ada kabar kurang menguntungkan.