BNPB Memperkirakan Api Melahap 50 Hektare Hutan Di Bromo

Ad2stream, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan bahwa api telah melahap sekitar 50 hektare lahan. Di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di area Gunung Batok, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Kebakaran hutan ini terjadi di area yang sangat luas dan sulit dijangkau, sehingga mempersulit upaya pemadaman yang dilakukan oleh petugas. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa. Kebakaran tersebut menyebar dengan sangat cepat di area hutan yang kering dan rapuh. Yang disebabkan oleh musim kemarau berkepanjangan dan cuaca sangat ekstrem kali ini.

“Pihak berwenang masih mengerjakan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti dari kebakaran ini, apakah disebabkan oleh elemen alam atau ulah manusia,” katanya melalui keterangan tertulis yang dirilis pada hari Senin, 24 Juni 2024.

Menurut kabar dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan. Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 17:30 WIB dan melanda beberapa wilayah di Desa Mororejo, Podokoyo, serta Dusun Kandangsari. Api dengan cepat menyebar di zona hutan yang sangat kering akibat musim kemarau yang berkepanjangan, sehingga menyulitkan upaya pemadaman.

BNPB dan BPBD Bekerja Sama dalam Menangani Kebakaran Hutan Bromo

BPBD Kabupaten Pasuruan telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk penanganan kebakaran yang terjadi. Tim gabungan terus melanjutkan upaya pemadaman dan pembasahan dengan menggunakan peralatan seperti gepyok dan jetshooter untuk memastikan api benar-benar padam.

BNPB Memadamkan kebakaran hutan

“Upaya evakuasi dan perlindungan warga di sekitar lokasi kebakaran juga telah dilaksanakan demi menjamin keselamatan penduduk setempat. Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Namun, kerugian materil mencapai 50 hektare lahan yang sudah terbakar,” ujar Aam, sapaan akrab Abdul Muhari.

Hari ini, tim gabungan melanjutkan patroli rutin mereka untuk memantau situasi kebakaran dan memastikan bahwa tidak ada titik api baru yang muncul di wilayah tersebut. Kondisi terkini menunjukkan bahwa kepulan asap masih terlihat di sisi barat Gunung Batok, namun api telah mulai berhasil dikendalikan oleh tim pemadam.

Berdasarkan pemantauan terbaru di website SiPongi, tidak terdeteksi adanya titik panas baru di wilayah Gunung Batok, yang menjadi indikasi bahwa api mulai mereda secara signifikan. Cuaca di lokasi saat ini cerah, yang sangat mendukung upaya pemadaman dan pemantauan yang dilakukan oleh tim di lapangan.

BNPB mengimbau masyarakat setempat untuk tetap waspada dan menghindari aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti membakar sampah atau melakukan kegiatan dengan api terbuka di area hutan. Kewaspadaan ini sangat penting untuk mencegah kebakaran baru dan memastikan keselamatan lingkungan serta masyarakat sekitar.

Related Posts

Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Akhirnya Ditangkap!

Padang Pariaman, 19 September 2024 — Setelah serangkaian penyelidikan yang intensif dan menggugah perhatian masyarakat, pihak kepolisian akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan seorang gadis penjual gorengan yang terjadi di Padang…

Azizah Salsha Laporkan Jessica Felicia: Pencemaran Nama Baik

Ad2stream – Azizah Salsha. Di tengah maraknya fenomena kreator konten di media sosial, tak jarang muncul kasus hukum yang melibatkan nama-nama ternama. Salah satu kasus yang tengah menjadi sorotan adalah…

You Missed

Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Akhirnya Ditangkap!

Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Akhirnya Ditangkap!

Azizah Salsha Laporkan Jessica Felicia: Pencemaran Nama Baik

Azizah Salsha Laporkan Jessica Felicia: Pencemaran Nama Baik

Megawati Soekarnoputri: Pancasila sebagai Landasan Etika

Megawati Soekarnoputri: Pancasila sebagai Landasan Etika

Boneka Viral Labubu: Bikin Penggemar di Indonesia ‘Demam’

Boneka Viral Labubu: Bikin Penggemar di Indonesia ‘Demam’

Gunung Kelud: Antrean Pendaki Seperti Antre Sembako

Gunung Kelud: Antrean Pendaki Seperti Antre Sembako

Pedagang Sayur Tewas di Lamongan: Akibat Cinta Terlarang

Pedagang Sayur Tewas di Lamongan: Akibat Cinta Terlarang