Jakarta, 22 Agustus 2024 – Seorang bos hotel terkemuka di Indonesia mengungkapkan kekhawatirannya atas dampak negatif yang diakibatkan oleh gelombang demo darurat yang terjadi di beberapa kota besar. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa aksi-aksi demo yang berlangsung selama beberapa waktu terakhir ini telah memberikan efek buruk yang signifikan terhadap industri perhotelan, terutama di sektor pariwisata dan pelayanan publik.
Menurutnya, tingkat hunian hotel telah menurun drastis, bahkan mendekati angka terendah dalam beberapa tahun terakhir. Para wisatawan, baik lokal maupun internasional, banyak yang membatalkan atau menunda rencana perjalanan mereka karena merasa tidak aman dengan situasi yang semakin tidak stabil. “Kami melihat penurunan okupansi yang sangat signifikan, terutama di daerah-daerah yang terkena dampak langsung dari demo. Ini tentu saja berimbas pada pendapatan hotel dan ekonomi lokal secara keseluruhan,” ungkapnya.
Selain itu, bos hotel tersebut juga menyoroti kerusakan properti dan fasilitas umum yang terjadi akibat demo. Banyak hotel yang harus menanggung kerugian besar karena adanya kerusakan pada bangunan dan fasilitas yang ditinggalkan oleh para demonstran. “Kerusakan ini bukan hanya merugikan pihak hotel, tetapi juga merugikan citra Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman,” tambahnya.
Ia juga mengkritik kurangnya tindakan cepat dan tegas dari pemerintah dalam menangani situasi ini. Menurutnya, pemerintah perlu segera mengambil langkah untuk meredakan ketegangan dan memastikan bahwa kegiatan demo tidak lagi mengganggu ketertiban umum dan stabilitas ekonomi. “Kami sangat berharap pemerintah dapat bekerja lebih cepat dan tegas dalam menangani situasi ini, demi menjaga kestabilan ekonomi dan industri pariwisata yang sudah sangat terpukul,” tegasnya.
Di sisi lain, ia juga meminta agar masyarakat yang melakukan aksi protes untuk lebih memperhatikan dampak yang ditimbulkan, khususnya terhadap sektor-sektor yang rentan seperti perhotelan dan pariwisata. “Saya mengerti bahwa demo adalah bentuk kebebasan berekspresi, tetapi mari kita lakukan dengan cara yang lebih damai dan tidak merugikan orang lain,” pungkasnya.
Keprihatinan ini mencerminkan besarnya tantangan yang dihadapi oleh industri perhotelan di Indonesia akibat situasi yang tidak kondusif ini. Jika kondisi tidak segera membaik, dampak negatif ini dikhawatirkan akan semakin meluas dan sulit untuk dipulihkan dalam waktu dekat.