Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham meluncurkan desain baru paspor RI di Hotel Kempinski, Jakarta pada Sabtu (17/8).
Desain ini tidak hanya mengubah warna tetapi juga meningkatkan keamanan paspor. Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Silmy Karim, menjelaskan keunggulan keamanan dari desain baru paspor ini.
Menurutnya, desain baru ini sudah menerapkan bahan yang mirip seperti uang, sehingga sulit dipalsukan.
“Nah, ini fitur keamanan misalnya, salah satunya lambang aku lupa namanya, ini Garuda namun dibatik. Ini sudah menerapkan teknologi di uang. Jadi tidak mudah dipalsukan,” ujar Silmy kepada wartawan usai acara peluncuran.
Desain baru ini juga menerapkan bahan polycarbonate yang berbeda dari yang lama untuk komponen identitas pemilik paspor.
“Kemudian ini polycarbonate yang baru. Ini juga ada dua. Yang satu adalah hitam putih, kemudian yang kecil ini yang warna menerapkan teknologi terbaru,” jelasnya.
Di dalam paspor juga akan ada mikroteks dan tulisan yang muncul saat disorot cahaya UV. “Kemudian, di sini nanti ada mikroteks.
Ada banyak hal yang kita terapkan dalam desain baru. Termasuk saat misalnya disorot UV, warnanya berubah,” ungkap Silmy.
Terdapat juga benang yang warnanya hanya akan terlihat dengan special lighting. “Kemudian di benangnya juga ada tiga warna ya, jika disorot menggunakan special lighting,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan seluruh peningkatan keamanan pada desain paspor baru ini sebagai bentuk penguatan paspor Indonesia di mata dunia.
Pihaknya menargetkan Indonesia masuk ke 20 besar paspor terkuat dunia.
Dirjen Imigrasi: Selain Desain Warna Pasport Juga Berubah
Desain paspor juga berubah dari segi warna sampul dan corak kertas. Warna merah digunakan di sampul dan warna putih pada tulisan serta lambang Garuda di sampul.
Corak kertas menerapkan 33 corak kain nusantara yang berbeda. Masing-masing halaman mempunyai corak yang berbeda.
Sementara itu, Menkumham Yasonna Laoly menjelaskan maksud di balik pemilihan warna dan corak desain paspor ini.
“Paspor bukan sekedar dokumen perjalanan. Tapi juga cerminan identitas dan kebanggaan sebagai bangsa, serta bukti dari kehadiran negara untuk memberikan perlindungan dan kepastian regulasi,” ujarnya dalam pemaparannya di Launching Desain Baru Paspor RI.
Yasonna juga menjelaskan bahwa desain baru paspor RI mencerminkan kekayaan tradisi Nusantara. “Desain baru ini menggambarkan kekayaan tradisi dari Sabang hingga Merauke, dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote yang terjalin dalam bingkai kebinekaan,” pungkasnya.
“Paspor yang kita luncurkan hari ini tidak hanya hasil dari kreativitas artistik. Tapi juga adalah simbolisasi dari kekayaan tradisi, sejarah, dan semangat kebinekaan bangsa,” sambungnya.
Yasonna menjelaskan, paspor ini baru akan mulai beredar tanggal 17 Agustus 2025. Hal ini dikarenakan masih adanya stok desain lama dan mempersiapkan kesiapan desain baru ini.