Ad2stream – Fuji. Proses penyidikan terkait kasus dugaan penggelapan yang melibatkan mantan manajer selebgram Fuji, yaitu Batara, senilai Rp 1,3 miliar, terus berlanjut di Polres Metro Jakarta Barat. Pada hari Selasa, 6 Agustus 2024, penyidik kembali memanggil Fuji dan kakaknya, Fadly Faisal, untuk memberikan keterangan tambahan yang diperlukan dalam kasus ini.
Sandy Arifin, selaku kuasa hukum Fuji, menyatakan bahwa pemanggilan ini bertujuan untuk mengklarifikasi beberapa keterangan yang dianggap penting oleh pihak kepolisian. Dalam statemennya, Sandy menyebutkan, “Ada keterangan tambahan yang harus disampaikan sama om Fadly dan Uti, hari ini mau diklarifikasi ulang ada beberapa keterangan tambahan.”
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Andri Kurniawan, mengungkapkan bahwa Batara telah menggelapkan hasil penghasilan Fuji yang berasal dari berbagai proyek dengan total mencapai Rp 1,3 miliar. Lebih lanjut, AKBP Andri menambahkan, “Tersangka Batara Ageng membenarkan bahwa total uang nominal Rp 1.312.997.100 pembayaran dari brand dan/atau agensi dari 21 pekerjaan yang dilakukan oleh Saudari Fujianti Utami Putri.”
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Batara telah menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi dan entertain selama masa jabatannya sebagai manajer Fuji. “Tersangka menjelaskan uang sejumlah Rp 1.312.997.100 saat ini sudah tidak ada dan sudah habis digunakan untuk keperluan pribadinya dan keperluan entertain selama dia masih menjadi manajer korban,” imbuh AKBP Andri Kurniawan.
Proses hukum ini berjalan progresif, dan pihak kepolisian telah menetapkan Batara sebagai tersangka. Pada tanggal 29 Juni, pihak kepolisian resmi menahan Batara terkait kasus penggelapan ini. “Benar, kita telah menahan Saudara BA. Setelah kita melakukan pemeriksaan terhadap Tersangka, kita lakukan penahanan,” tutup AKBP Andri.
Kasus ini mengangkat isu penting mengenai kepercayaan dalam hubungan profesional, khususnya dalam industri hiburan. Penyelidikan yang sedang berlangsung diharapkan dapat memberikan keadilan bagi Fuji dan mengklarifikasi aspek-aspek penting terkait penggunaan dana yang melibatkan manajernya. Publik akan terus memantau perkembangan kasus ini, mengingat dampaknya yang signifikan baik terhadap karir Fuji maupun kepercayaan masyarakat terhadap manajer atau pihak ketiga dalam industri kreatif.