Insiden kebakaran yang tragis terjadi di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024), sekitar pukul 16.00 WIB. Peristiwa ini menghanguskan sejumlah lapak pedagang dan menewaskan seorang pria berusia 58 tahun yang menderita stroke. Korban diketahui tinggal di salah satu lapak tersebut dan tidak dapat menyelamatkan diri ketika api berkobar hebat. Menurut saksi mata, api yang muncul tiba-tiba menyebar dengan sangat cepat, membuat para pedagang dan warga sekitar panik berlarian meninggalkan tempat kejadian.
Korban, yang diketahui bernama Wardi, telah menderita stroke selama beberapa tahun terakhir, sehingga mobilitasnya sangat terbatas. Ketika api mulai membesar, Wardi sedang berada di dalam lapaknya. “Waktu itu kami teriak-teriak minta semua orang keluar, tapi Pak Wardi tidak bisa bergerak,” ujar seorang saksi mata yang juga tetangga lapak korban. Upaya warga untuk menolong Wardi terhambat oleh kepulan asap tebal dan panas yang menyengat. Akhirnya, korban ditemukan tidak bernyawa setelah api berhasil dipadamkan beberapa jam kemudian.
Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat diterjunkan ke lokasi. Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu hampir dua jam untuk menjinakkan kobaran api yang membakar deretan lapak. Menurut Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, kebakaran diduga kuat dipicu oleh korsleting listrik dari salah satu kios di lokasi tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya. Namun, indikasi awal menunjukkan adanya hubungan arus pendek listrik yang memicu api,” jelasnya.
Kondisi lapak yang sempit dan saling berdekatan membuat api sulit dikendalikan. Ditambah lagi, sebagian besar bangunan terbuat dari bahan yang mudah terbakar, seperti kayu dan triplek, yang mempercepat penyebaran api. Warga sekitar mengaku tidak sempat menyelamatkan barang dagangan mereka karena api yang begitu cepat membesar. “Saya cuma bawa badan saja keluar. Dagangan habis semua,” ujar salah seorang pedagang yang lapaknya turut terbakar.
Keluarga korban yang tiba di lokasi kejadian tampak sangat terpukul. Mereka menyebut Wardi selama ini tinggal di lapak tersebut karena tidak memiliki tempat tinggal lain. “Dia memang tinggal di sini sendiri karena keterbatasan ekonomi. Kami sekeluarga sudah berusaha merawat, tapi dia bersikeras tinggal di sini,” ujar salah satu anggota keluarga dengan nada sedih. Kepergian Wardi yang mendadak ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan para tetangganya.
Tragedi ini kembali menjadi pengingat pentingnya memperhatikan standar keamanan, terutama di kawasan padat penduduk seperti Senen. Instalasi listrik yang tidak sesuai standar sering kali menjadi penyebab utama kebakaran di wilayah tersebut. Beberapa pihak meminta pemerintah setempat untuk meningkatkan pengawasan terhadap area padat penduduk dan memberikan pelatihan penanganan darurat kepada masyarakat.
Warga juga berharap pemerintah daerah dapat segera memberikan bantuan kepada para korban yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian akibat kebakaran ini. “Kami butuh bantuan untuk bangkit lagi, setidaknya tempat berjualan baru,” ujar salah satu pedagang yang menjadi korban. Di sisi lain, masyarakat Senen berencana menggalang dana untuk membantu keluarga korban, termasuk menanggung biaya pemakaman Wardi.
Kebakaran ini tidak hanya menyisakan puing-puing lapak yang hangus, tetapi juga duka mendalam bagi warga sekitar. Semoga tragedi seperti ini menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.