Ad2stream – Keracunan. Dalam sebuah insiden yang mengkhawatirkan, sebanyak 66 pelajar di Kabupaten Pangandaran dilaporkan mengalami keracunan makanan saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, termasuk kepolisian yang kini melakukan penyelidikan mendalam.
Kapolres Pangandaran, AKBP Mujianto, mengonfirmasi bahwa laporan awal mengenai kejadian tersebut telah diterima. “Kami sudah menerima laporan dari anggotanya terkait adanya 66 siswa yang dirawat usai makan nasi box dalam acara sekolah. Kabarnya, ini terjadi saat kegiatan pengenalan sekolah kepada siswa baru,” ujarnya pada Minggu (21/7/2024).
Polisi tampak sigap menanggapi laporan ini dengan berencana untuk menggali lebih dalam penyebab keracunan tersebut. “Kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk puskesmas dan Dinas Kesehatan, untuk mengumpulkan informasi mengenai semua korban yang mengalami keracunan ini,” tambahnya. Langkah awal yang diambil adalah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi serta melakukan pengujian laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga menjadi penyebab.
Dari total korban, terdapat empat siswa dari SMAN 1 Mangunjaya yang kondisinya cukup memprihatinkan, sehingga harus dirujuk ke rumah sakit. Kepala Puskesmas Mangunjaya, Suharyanto, menyatakan bahwa keempat siswa tersebut mengalami demam tinggi setelah sehari dirawat. “Dari 4 anak ini, 1 dirujuk ke RSUD Banjar dan 3 lagi dirujuk ke RSUD Pandega Pangandaran,” ujarnya. Kondisi kesehatan mereka yang tidak kunjung membaik, dengan gejala demam yang fluktuatif, menjadi alasan utama perlunya perawatan intensif di ruang rumah sakit.
Namun, terdapat kabar baik di tengah situasi ini. Sebanyak 12 pasien lainnya yang sempat dirawat sudah diperbolehkan pulang ke rumah setelah menunjukkan perbaikan kondisi. Nuryaman, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di SMA Negeri 1 Mangunjaya, menjelaskan bahwa jumlah siswa yang awalnya mengalami sakit sempat mencapai 80, namun kemudian menurun menjadi 66. “Sisanya sudah kembali ke rumah masing-masing,” ungkapnya.
Pihak sekolah dan institusi kesehatan berkomitmen untuk memberikan perhatian yang diperlukan bagi para siswa yang terdampak. Diharapkan dengan investigasi yang menyeluruh, penyebab pasti dari insiden ini dapat diidentifikasi dan langkah pencegahan bisa diambil agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang. Situasi ini tentunya menjadi pengingat bagi semua pihak mengenai pentingnya keamanan pangan, terutama dalam acara-acara yang melibatkan banyak peserta.