Anggita Wijaya
Ad2stream – Yassir AlHabsyi. Dalam kehidupan yang penuh tantangan dan ketidakpastian, kisah Yassir AlHabsyi, seorang pria berusia 31 tahun dari Bogor, menjadi contoh ketahanan dan pengharapan di tengah cobaan penyakit. Menderita gagal ginjal kronis sejak tahun 2015, Yassir AlHabsyi kini telah menjalani cuci darah sebanyak 930 kali. Kisah ini menjadi viral setelah istrinya, Riri Robiani, membagikan perjuangan suaminya melalui platform media sosial TikTok. Melalui narasi yang emosional dan mendalam, Riri menggambarkan betapa beratnya beban yang mesti dipikul oleh suaminya sekaligus menyoroti kekuatan dan dukungan cinta yang mengalir di antara mereka.
Yassir didiagnosis dengan gagal ginjal pada saat ia juga sedang dalam proses pengobatan untuk penyakit jantung bocor. Bertahun-tahun berjuang dengan dua penyakit serius sekaligus, berita tentang kondisi ginjal Yassir datang sebagai kabar yang mengecewakan bagi keduanya. Riri Robiani mengungkapkan bahwa ginjal suaminya telah rusak, sehingga harus menjalani prosedur cuci darah seumur hidup. Menurutnya, dalam kondisi tersebut, darah Yassir terkontaminasi dengan cairan dan racun yang tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal yang tidak berfungsi. Meskipun harus menjalani cuci darah secara rutin, Yassir masih mampu menjalani aktivitas sehari-hari, meskipun dengan beberapa batasan.
Usaha Riri untuk mendukung suaminya dalam menjalani proses pengobatan patut dicontoh. Dalam beberapa tahun pertama, Yassir mengalami masa-masa sulit, di mana mentalnya seringkali drop dan merasa putus asa. Riri mengingat momen-momen di mana suaminya enggan pergi ke rumah sakit dan menyerah pada keadaan. Namun, kekuatan cinta Riri sebagai seorang istri membuat Yassir perlahan-lahan mulai menerima kenyataan dan menghadapi perjuangannya dengan lebih berani.
Seiring berjalannya waktu, kondisi Yassir mulai menunjukkan perbaikan. Riri menceritakan bagaimana saat ini suaminya sudah lebih stabil dan mampu berbagi tawa dalam kehidupan sehari-hari mereka. Meskipun tetap menghadapi gejala yang mengganggu saat mendekati jadwal cuci darah, seperti mual dan begah, Yassir tetap berusaha untuk mengikuti semua saran medis, termasuk dalam hal pola makan dan minum. Riri mencatat bahwa Yassir kini lebih disiplin dalam mengatur kebiasaan makannya, yang tentunya berkontribusi terhadap stabilitas kesehatannya.
Kisah Yassir dan Riri tidak hanya mencerminkan perjuangan individu melawan penyakit, tetapi juga menyoroti pentingnya dukungan emosional dalam hubungan suami-istri. Ketidakpastian yang dihadapi Yassir tidak membuat cinta antara mereka pudar, malah semakin memperkuat ikatan antara mereka. Riri adalah sosok inspiratif yang tidak hanya menemani suaminya dalam suka dan duka, tetapi juga menjadi sumber motivasi untuk terus berjuang.
Di tengah kesulitan hidup yang dialami, Yassir dan Riri menunjukkan bahwa harapan dan ketahanan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, dari menjaga kesehatan hingga saling mendukung satu sama lain. Kisah mereka adalah pengingat bahwa cinta yang tulus dan keteguhan hati adalah kunci untuk menghadapi realitas pahit yang mungkin datang dalam hidup kita. Semoga inspirasi dari perjalanan hidup Yassir AlHabsyi dan Riri Robiani dapat memberikan motivasi dan harapan bagi banyak orang yang berada dalam situasi serupa.
Jessica Olivia
