Ad2stream – Lisa BLACKPINK. Kabar terbaru dari dunia K-Pop datang dari Lisa, anggota paling terkenal dari grup wanita BLACKPINK. Lisa resmi menginformasikan bahwa Jakarta akan menjadi salah satu lokasi dalam serangkaian fanmeeting yang bertajuk “Lisa Fan Meetup in Asia 2024“. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada hari Jumat, 15 November 2024, di Beach City International Stadium (BCIS) di Ancol, Jakarta Utara. Namun, tidak hanya berita senang yang menyertai pengumuman ini; harga tiket fanmeeting Lisa di Jakarta ini telah memicu banyak perdebatan di media sosial.
Harga Tiket yang Menuai Pro dan Kontra
Tiket Lisa untuk acara ini dijual dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp 1,8 juta hingga Rp 5,9 juta. Kategori tiket yang tersedia meliputi berbagai jenis seating dan standing, dengan manfaat tambahan untuk beberapa kategori yang lebih premium. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Big Diamond Floor dan Big Diamond Tribune: Rp 5.950.000
- CAT 1 (Standing): Rp 5.500.000
- Big Platinum Tribune: Rp 5.350.000
- CAT 2 Tribune: Rp 4.850.000
- CAT 3 Tribune: Rp 4.350.000
- CAT 4 Tribune: Rp 2.850.000
- CAT 5 Tribune: Rp 1.850.000
Namun, harga tiket ini dianggap terlalu tinggi oleh banyak fans, yang menyatakan pendapat mereka di berbagai platform media sosial. Berbagai komentar terlihat di Instagram promotor seperti, “Kemahalan!” dan “Stop normalized harga tiket mahal. Ingat ini fanmeet, bukan konser.” Berbagai tuduhan mengenai “overprice” juga muncul, menunjukkan bahwa mungkin ada kesenjangan antara harapan penggemar dan realitas biaya yang ditetapkan oleh penyelenggara.
Penjelasan dari Promotor
Untuk menjelaskan keputusan ini, ad2stream menghubungi pihak promotor, Big Ground Entertainment, dan mendapatkan keterangan resmi dari Puput dan Kevin Hermanto, yang menjelaskan bahwa harga tiket merupakan hasil dari diskusi panjang antara penyelenggara dan manajemen Lisa BLACKPINK. Mereka mengungkapkan bahwa ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menetapkan harga, termasuk skala produksi acara yang lebih besar dibandingkan dengan fanmeeting pada umumnya.
Puput menambahkan bahwa acara fanmeeting kali ini akan mengusung format yang jauh berbeda dan lebih megah. Menurutnya, “Acara fanmeeting ini nggak seperti itu, ini jauh berbeda,” merujuk pada tatanan panggung, teknologi sound system, dan berbagai atraksi panggung yang akan disuguhkan. Semua elemen ini, menurutnya, bertujuan untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para fans.
Skala Produksi yang Megah
Lebih lanjut, Puput menjelaskan bahwa set panggung dan sistem suara dalam acara ini akan memiliki kualitas yang sangat tinggi, hampir menyerupai sebuah konser. “Ini akan jadi acara yang nggak terlupakan buat fans. Sebab kondisi panggung dan konsep acara yang beda dari fanmeeting pada umumnya, kapasitas penontonnya pun jadi terbatas untuk bisa mengakomodasi skala produksinya,” ujarnya.
Kevin Hermanto, pendiri Big Ground Entertainment, juga menyatakan bahwa acara ini dirancang khusus untuk menampilkan sesuatu yang spektakuler bagi penggemar di Indonesia. Dengan memastikan bahwa pertunjukan tersebut cocok dengan reputasi Lisa BLACKPINK dan harapan penggemar, mereka berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memuaskan.
Harapan dan Antisipasi
Dengan produknya yang berkelas dunia dan perhatian yang diberikan terhadap detail, penggemar BLACKPINK, khususnya Lisa, tentu saja memiliki harapan besar untuk acara ini. Namun, harga tiket tetap menjadi topik yang ramai dibicarakan. Sementara beberapa fans bersedia membayar harga tinggi demi bertemu idolanya, banyak yang merasa keberatan dan berharap untuk ada pertimbangan lebih lanjut dari pihak penyelenggara.
Sebagai penutup, “Lisa Fan Meetup in Asia 2024 – Jakarta” terlihat akan menjadi salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu di tahun 2024. Kualitas pertunjukan yang diharapkan, kombinasi antara interaksi langsung dengan Lisa BLACKPINK, serta tema yang menarik membuat banyak penggemar tidak sabar menyaksikan. Namun, bagaimana dengan harga tiket yang kontroversial ini? Hanya waktu yang bisa menjawab, dan pembicaraan di media sosial tampaknya akan terus berlanjut menjelang hari H.
Acara ini tentu saja menjadi sebuah refleksi dari bagaimana industri hiburan beradaptasi dan memenuhi harapan fansnya, di satu sisi memberikan pengalaman yang luar biasa, tetapi di sisi lain tetap mempertimbangkan aksesibilitas bagi penggemar.