Sebuah tragedi menggemparkan terjadi di wilayah Alor, Nusa Tenggara Timur, ketika seorang nelayan ditemukan tewas setelah jatuh dari tebing saat memancing. Insiden tersebut terjadi pada Senin sore dan menjadi peringatan akan bahaya yang mengintai para nelayan di daerah tersebut.
Kronologi Kejadian
Nelayan yang bernama Arifin (45 tahun) dilaporkan pergi memancing di tebing yang terletak di Desa Kalabahi. Menurut informasi dari saksi mata, Arifin terlihat mempersiapkan peralatan memancingnya dan tampak antusias untuk menangkap ikan. Namun, saat asyik memancing, Arifin diduga kehilangan keseimbangan dan jatuh dari tebing setinggi sekitar 10 meter.
“Dia terlihat sangat fokus saat memancing. Tiba-tiba, kami mendengar teriakan dan melihat dia terjatuh ke laut,” ungkap salah seorang saksi yang berada di lokasi kejadian.
Upaya Penyelamatan
Setelah kejadian tersebut, warga setempat segera melaporkan insiden itu kepada pihak berwajib dan melakukan upaya penyelamatan. Beberapa nelayan lain yang berada di sekitar lokasi berusaha untuk menjangkau Arifin, tetapi cuaca yang buruk dan ombak yang besar membuat pencarian menjadi sulit.
Tim SAR akhirnya tiba di lokasi dan melakukan pencarian. Namun, Arifin baru ditemukan beberapa jam kemudian dalam keadaan tidak bernyawa. “Kami menemukan dia sekitar satu kilometer dari lokasi jatuhnya. Kami sangat berduka atas kehilangan ini,” kata kepala tim SAR setempat.
Reaksi Masyarakat
Kematian Arifin membawa duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat. Mereka mengenang Arifin sebagai sosok yang ramah dan pekerja keras. “Dia adalah nelayan yang sangat berdedikasi. Kehilangan ini sangat berat bagi kami,” ungkap salah satu tetangga Arifin.
Keluarga Arifin pun meminta perhatian dari pemerintah untuk meningkatkan keselamatan nelayan di daerah tersebut. “Kami berharap ada langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang. Mungkin perlu ada tanda peringatan atau fasilitas keselamatan di area memancing,” tambah seorang anggota keluarga.
Keselamatan Nelayan
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para nelayan dan masyarakat tentang pentingnya keselamatan saat beraktivitas di tepi laut. Banyak nelayan di Alor yang bekerja di lokasi-lokasi berbahaya, dan minimnya fasilitas keselamatan menjadi tantangan tersendiri.
Pemerintah daerah diharapkan dapat melakukan sosialisasi tentang keselamatan dan menyediakan peralatan yang memadai bagi para nelayan. “Keselamatan adalah prioritas. Kami akan mengusulkan pelatihan bagi nelayan tentang teknik memancing yang aman dan penggunaan alat keselamatan,” kata seorang tokoh masyarakat.
Kesimpulan
Tragedi jatuhnya Arifin dari tebing saat memancing menyoroti risiko yang dihadapi oleh para nelayan di Alor. Kematian tragis ini tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga dan teman-teman, tetapi juga membuka diskusi tentang pentingnya keselamatan kerja di sektor perikanan. Diharapkan, melalui kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, langkah-langkah preventif dapat diambil untuk melindungi keselamatan para nelayan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.