Nikita Mirzani: Makin Geram dengan Keluarga Vadel dan Razman

Ad2stream – Nikita Mirzani. Kasus antara Nikita Mirzani dan anak perempuannya, yang dikenal sebagai Laura Meizani atau sering disapa Lolly, telah mencuri perhatian publik dengan beragam pemberitaan dan kontroversi. Pergulatan hukum antara Nyai, sapaan akrab Nikita, dengan kekasih anaknya, Vadel Badjideh, semakin memanas setelah sejumlah pernyataan dan bukti mulai terungkap ke publik.

Nikita Mirzani ungkapkan kemarahannya terhadap keluarga Vadel dan Razman.(c) (Foto: Anggita/ad2stream)

Setelah jemput Lolly di apartemen, Nikita Mirzani mengungkapkan dengan tegas bahwa tidak ada jalan damai dalam situasi ini. Keputusan itu diperkuat dengan penegasan bahwa ia telah melaporkan Vadel ke pihak berwajib. Pernyataan ini disampaikan menyusul kesaksian yang diberikan oleh saksi kunci yang merupakan rekan dari anaknya, yang semakin membuat Nikita marah terhadap Vadel. Dalam sebuah wawancara di Polres Metro Jakarta Selatan, Nikita mengatakan, “Kalau dengar dari ceritanya, kalau nggak ada hukum, mendingan gue… gue lindes deh. Tapi karena ini masuk ke ranah hukum, biarkan ini menjadi proses hukum aja.”

Pernyataan tersebut menunjukkan betapa mendalamnya emosi yang dirasakannya, dan bagaimana ia berkomitmen untuk menempuh jalur hukum. Menyusul pernyataan tersebut, kuasa hukum Nikita, Fahmi Bachmid, menegaskan bahwa saksi-saksi yang dihadirkan benar-benar memahami situasi yang dialami oleh anak Nikita, dengan tujuan untuk memastikan kebenaran terungkap.

Isu finansial juga mencuat ke permukaan, di mana Nikita Mirzani mengklaim bahwa anaknya itu Lolly melakukan transfer sejumlah Rp 400 juta kepada keluarga Vadel. Namun, klaim tersebut segera dibantah oleh kakak Vadel, Martin Badjideh. Martin menjelaskan bahwa transfer tersebut dikendalikan melalui rekening istrinya dan bukan sebagai pembayaran yang diklaimkan oleh Nikita. Dalam keterangannya, Martin menjabarkan beberapa transaksi dengan nilai yang beragam, menegaskan bahwa total uang yang diklaim sebagai Rp 400 juta adalah tidak benar.

Diskusi mengenai jumlah dana yang berpindah tangan semakin kompleks ketika Martin membeberkan bukti mutasi rekening yang menunjukkan sejumlah transaksi masuk dan keluar. Dengan rinci, ia mencatat kedatangan dana yang tidak mencapai angka yang diklaimkan oleh Nikita, dan menegaskan bahwa setiap transaksi perlu ditelaah keasliannya.

Dinamik ini mencerminkan sebuah realitas tentang bagaimana masalah personal dapat melibatkan aspek hukum yang rumit dan seringkali dibumbui dengan klaim yang saling berbenturan. Nikita Mirzani, yang dikenal sebagai sosok publik, menghadapi tantangan berat dalam menjaga reputasinya sekaligus melindungi kepentingan anaknya.

Dengan jalur hukum yang kini sedang berjalan, publik akan terus menyaksikan perkembangan dari kasus ini. Masyarakat menantikan kejelasan dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Kontradiksi antara pernyataan dan bukti yang disampaikan oleh kedua belah pihak menciptakan ketegangan yang menarik untuk diurai. Apakah kasus ini akan menemui titik terang, atau justru berlanjut ke babak-babak yang lebih rumit? Waktu akan menentukan.

Related Posts

Netanyahu Dievakuasi: Israel dapat Ancaman Serangan Udara

Ad2stream – Netanyahu Dievakuasi. Pada tanggal 15 Oktober 2024, momen tegang terjadi di Israel ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dievakuasi ke tempat aman saat sirene peringatan serangan udara meraung-raung. Insiden…

10 Tahun Jokowi: Hukum dan Pembangunan yang Progresif

Dalam satu dekade kepemimpinan Joko Widodo, Indonesia telah menyaksikan sejumlah kemajuan signifikan dalam penegakan hukum dan pembangunan. Kebijakan-kebijakan yang diambil selama periode ini menunjukkan komitmen Jokowi untuk menciptakan sistem hukum…

You Missed

Pratama Arhan: Kunci Kreativitas di Tengah Buntu Timnas

Pratama Arhan: Kunci Kreativitas di Tengah Buntu Timnas

Netanyahu Dievakuasi: Israel dapat Ancaman Serangan Udara

Netanyahu Dievakuasi: Israel dapat Ancaman Serangan Udara

FIFA Dilaporkan ke Komisi Uni Eropa: Salah Gunakan Kekuasaan

FIFA Dilaporkan ke Komisi Uni Eropa: Salah Gunakan Kekuasaan

10 Tahun Jokowi: Hukum dan Pembangunan yang Progresif

10 Tahun Jokowi: Hukum dan Pembangunan yang Progresif

PUPR Sempat Terburu-buru Bangun Stadion Utama Sumut

PUPR Sempat Terburu-buru Bangun Stadion Utama Sumut

Garuda Tertekan: Indonesia Kalah 2-1 meski Kuasai Laga

Garuda Tertekan: Indonesia Kalah 2-1 meski Kuasai Laga