Pasangan Gay Berakhir Tragis di Asrama Akper Tarutung

Ad2stream – Pasangan Gay. Pada tanggal 30 Agustus 2024, Tapanuli Utara dihebohkan oleh kabar tragis pasangan gay mengenai pembunuhan seorang pegawai Akademi Keperawatan (Akper) Tarutung, Monika Hutauruk, berusia 45 tahun. Kejadian ini terjadi di asrama tempat tinggal korban di Jalan Kolonel Liberty Malau, Kecamatan Tarutung. Menurut Kapolres Taput, AKBP Ernis Sitinjak, sebelum sang korban kehilangan nyawanya, ia dan pelaku, BSH (38), terlibat dalam hubungan pasangan gay atau pasangan pria sesama jenis.

Pelaku BSH saat tangkap oleh pihak kepolisian. (c) foto: istimewa/ad2stream

Menurut keterangan yang diberikan oleh Kapolres, peristiwa ini diawali dengan pertikaian setelah hubungan seksual antara korban dan pelaku. Pertikaian tersebut dipicu oleh masalah utang, di mana Monika menagih BSH utang sebesar Rp 3 juta. Cekcok yang semakin memanas berujung pada tindakan kekerasan, di mana pelaku mengambil setrika yang ada di rumah korban dan menggunakannya untuk menjerat leher Monika hingga menewaskannya.

Penemuan jasad Monika pasangan gay ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, di mana ia ditemukan dalam posisi terlentang serta mengeluarkan darah dari hidung dan mulut. Awalnya, pihak keluarga menganggap kematian korban disebabkan oleh serangan jantung, mengingat Monika memiliki riwayat penyakit tersebut. Penolakan untuk dilakukan autopsi sempat muncul, namun pihak kepolisian akhirnya berhasil meyakinkan keluarga tentang perlunya proses otopsi, yang mengarah pada terungkapnya fakta-fakta baru mengenai kematian korban.

Pengakuan pelaku menunjukkan bahwa hubungan asmara antara dirinya dan korban sudah terjalin sejak tahun 2022. BSH mengakui telah membunuh Monika dalam keadaan emosi yang tinggi, setelah merasa tertekan akibat penagihan utang tersebut. Setelah kejadian tersebut, pelaku melarikan diri dan berusaha menutupi jejaknya dengan menutup pintu dengan rapi.

Keberanian penyelidikan aparat kepolisian mengantarkan mereka pada identitas pelaku, yang ditangkap pada tanggal 31 Agustus 2024. Kasus ini bukan hanya menyoroti aspek kriminal, melainkan juga memunculkan pertanyaan tentang kesehatan mental dan emosi yang dapat berujung pada tindakan kekerasan.

Tragedi ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman dan pengelolaan konflik serta hutang, apalagi dalam konteks hubungan yang kompleks. Sebuah peringatan bahwa komunikasi dan pemahaman yang baik antara pasangan adalah kunci untuk menghindari pencapaian akhir yang menyedihkan seperti ini. Masyarakat Tapanuli Utara, serta pihak berwenang, dituntut untuk lebih waspada dan proaktif dalam menangani kasus kekerasan dalam hubungan, agar tragedi serupa tidak terulang di masa yang akan datang.

Related Posts

Kirab Tiong Jiu TITD Siu Hok Bio Semarang: Perayaan Meriah pada 17 September

Semarang, 16 September 2024 — Semarang akan menjadi pusat perayaan budaya Tionghoa pada tanggal 17 September 2024, saat Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Siu Hok Bio menggelar Kirab Tiong Jiu.…

Hari Maulid Nabi: Apakah Boleh Berpuasa di Hari Maulid Nabi?

Ad2stream – Hari Maulid Nabi. Maulid Nabi, yang jatuh pada 12 Rabiul Awal, merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Merayakan momen istimewa ini dapat dijadikan kesempatan untuk meningkatkan amal…

You Missed

Conte Bawa Napoli Kembali Garang di Musim Ini

Conte Bawa Napoli Kembali Garang di Musim Ini

Kirab Tiong Jiu TITD Siu Hok Bio Semarang: Perayaan Meriah pada 17 September

Kirab Tiong Jiu TITD Siu Hok Bio Semarang: Perayaan Meriah pada 17 September

Buntut Insiden Sepakbola PON: PSSI Siapkan Sanksi Terbesar

Buntut Insiden Sepakbola PON: PSSI Siapkan Sanksi Terbesar

Barcelona Tolak Tawaran PSG Senilai Rp 4,27 Triliun untuk Lamine Yamal

Barcelona Tolak Tawaran PSG Senilai Rp 4,27 Triliun untuk Lamine Yamal

Yamal Bongkar Rahasia Kemenangan Barcelona di Kandang Girona

Yamal Bongkar Rahasia Kemenangan Barcelona di Kandang Girona

Bayern Munich Bergembira: Harry Kane Pecahkan Rekor Erling Haaland

Bayern Munich Bergembira: Harry Kane Pecahkan Rekor Erling Haaland