Ad2stream – Paus Fransiskus. Pada tanggal 13 September 2024, Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan, tiba kembali di Roma setelah menyelesaikan perjalanan apostolik yang luar biasa selama 12 hari di kawasan Asia-Pasifik. Pesawat yang membawa beliau, yang berusia 87 tahun, mendarat di ibu kota Italia tersebut sebelum pukul 19.00 waktu setempat, menandai kembalinya beliau setelah perjalanan terpanjang dalam hal durasi dan jarak sejak beliau menjabat sebagai pemimpin hampir 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia lebih dari 11 tahun lalu.
Selama perjalanan ini, Paus Fransiskus mengunjungi beberapa negara penting, termasuk Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan berakhir di Singapura. Setiap perhentian tersebut memberikan kesempatan bagi Paus untuk berinteraksi dengan berbagai komunitas, memperkuat pesan perdamaian, kerukunan antarumat beragama, dan mendukung upaya konservasi lingkungan yang menjadi fokus utama beliau.
Dalam acara pertemuan antar agama di Singapura pada tanggal 13 September, beliau menunjukkan sisi humorisnya dengan melontarkan lelucon kepada para hadirin, terutama para pemuda yang hadir. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya menghormati kepercayaan orang lain sembari memberikan nasihat bijak untuk tidak terjebak sebagai ‘budak’ teknologi. “Jangan biarkan perutmu gemuk, tetapi biarkan kepalamu gemuk,” pesan beliau yang mengundang tawa hangat dari hadirin.
Kehadiran Paus Fransiskus di Asia-Pasifik, terutama dalam konteks pertemuan antar agama, merupakan pengingat akan komitmen beliau terhadap dialog dan toleransi antaragama. Beliau mendorong generasi muda untuk keluar dari zona nyaman mereka dan berpartisipasi aktif dalam membangun dunia yang lebih baik, penuh dengan pengertian dan solidaritas.
Dengan kembalinya beliau ke Roma, tantangan dan harapan baru dihadapi oleh Paus Fransiskus dalam memimpin gereja dan menjalankan misi spiritualnya. Seiring dengan kembali ke pusat kepemimpinan Katolik ini, beliau akan melanjutkan upaya memperkuat ikatan antara Gereja Katolik dan masyarakat global saat ini. Momen bersejarah ini sekali lagi menunjukkan dedikasi tak tergoyahkan beliau terhadap pelayanan umat dan komitmennya terhadap nilai-nilai universal yang membawa kedamaian dan persatuan.