Ad2stream – Dunia perfilman dan sinetron di Indonesia baru saja berduka atas kepergian dua aktor senior yang memiliki pengaruh besar, yakni Fuad Baradja dan Joshua Pandelaki. Keduanya tidak hanya dikenal lewat karakter-karakter ikonik yang mereka perankan, tetapi juga melalui dedikasi dan kerja keras yang telah mereka tunjukkan sepanjang karir mereka. Kepergian mereka dalam waktu yang berdekatan meninggalkan luka mendalam bagi para penggemar, kolega, serta industri hiburan tanah air.
Fuad Baradja: Dari Sinetron ke Terapis Perokok
Fuad Baradja, seorang aktor yang lahir pada tahun 1960, dikenal luas oleh publik berkat perannya sebagai Pak Bondan, ayah dari Jun dalam sinetron populer “Jin dan Jun“. Karakter tersebut telah membuatnya semakin dikenal, dan sinetron ini menjadi salah satu karya yang menonjol dalam karirnya. Namun, di puncak popularitasnya, Fuad mengambil keputusan mengejutkan untuk mundur dari dunia akting. Dia memilih untuk fokus pada karir barunya sebagai terapis perokok, sebuah langkah yang didasarkan pada pengalamannya sebagai mantan perokok.
Fuad Baradja meninggal dunia pada Jumat, 6 Desember 2024, di usia 64 tahun di Rumah Sakit PON. Menurut anaknya, Ahmad Luthfi, penyebab kematiannya adalah komplikasi dari hipertensi dan diabetes. Kepergian Fuad Baradja adalah kehilangan besar untuk dunia sinetron dan film, namun kontribusinya sebagai terapis perokok tidak boleh diabaikan. Melalui profesinya ini, Fuad berusaha memberi dukungan dan panduan kepada mereka yang ingin berhenti merokok, berdasarkan pengalaman pribadinya. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di Jatiwarna dan dimakamkan usai shalat Isya.
Joshua Pandelaki: Legenda Teater dan Film
Tidak lama setelah kepergian Fuad, dunia hiburan kembali dikejutkan oleh berita duka dari Joshua Pandelaki meninggal pada Sabtu, 7 Desember 2024. Berasal dari latar belakang teater, Joshua memulai kariernya bersama Teater Koma pada tahun 1978. Dalam perjalanan karirnya yang panjang, ia terlibat dalam berbagai produksi film, sinetron, dan serial televisi. Joshua dikenal tidak hanya sebagai aktor yang berbakat, tetapi juga sebagai seorang profesional yang selalu siap memberikan penampilan terbaik.
Joshua Pandelaki menghembuskan napas terakhirnya dalam usia 65 tahun akibat serangan jantung. Di akhir hayatnya, Joshua masih aktif berakting dan baru saja membintangi film “Kuasa Gelap”, serta dua serial berjudul “Open BO Lagi” dan “Main Api“. Ia juga pernah meraih penghargaan sebagai Pemeran Pendukung Pria Terfavorit di Indonesian Movie Awards 2009 untuk perannya dalam “Perempuan Berkalung Sorban”. Jenazahnya disemayamkan di Rumah Sakit Fatmawati sebelum dimakamkan di TPU Menteng Pulo.
Warisan dan Kenangan
Kedua aktor ini meninggalkan warisan yang tidak dapat tergantikan dalam industri hiburan Indonesia. Fuad Baradja lewat peran-peran yang mengena dan komitmennya terhadap kesehatan masyarakat, sedangkan Joshua Pandelaki melalui karya-karya teater dan film yang telah menginspirasi banyak orang. Kehilangan mereka merupakah momen refleksi bagi banyak orang, baik yang mengikuti jejak karir mereka di dunia akting maupun para penikmat sinema yang selama ini menikmati karya-karya mereka.
Dalam dunia yang sering kali terfokus pada wajah-wajah baru, kehadiran aktor senior seperti Fuad dan Joshua menjadi pengingat akan pentingnya menghargai perjalanan dan kontribusi para senior dalam membangun industri ini. Keduanya mencontohkan dedikasi yang tinggi dan cinta mendalam terhadap seni peran, yang tentunya tidak akan lekang oleh waktu.
Selamat jalan Fuad Baradja dan Joshua Pandelaki. Kontribusi kalian akan selalu diingat dan dihargai. Semoga karya-karya kalian terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang.