Ad2stream – Serangan Penembakan. Selasa, 1 Oktober 2024, menjadi hari kelabu bagi warga Tel Aviv, Israel, ketika sebuah insiden serangan penembakan terjadi di tengah keramaian kota. Setidaknya enam orang tewas dan sembilan lainnya mengalami luka-luka dalam aksi brutal ini. Kejadian tersebut berlangsung di peron trem, saat dua orang bersenjata turun dan melepaskan tembakan ke arah para pejalan kaki yang sedang berlalu lalang.
Rekaman video yang disiarkan oleh stasiun televisi Israel menunjukkan kejadian serangan penembakan yang menegangkan ini, memperlihatkan kedua pelaku yang dengan cepat melancarkan serangan sebelum akhirnya ditembak mati oleh pasukan keamanan dan seorang warga sipil bersenjata. Insiden ini segera memicu respon dari pihak keamanan, yang dengan sigap mengamankan lokasi dan membantu para korban yang terluka.
Polisi Israel menyebut insiden penambakan ini sebagai serangan teroris, meskipun hingga saat ini belum ada klaim tanggung jawab yang diumumkan oleh faksi-faksi Palestina atau kelompok militan lainnya. Dalam pengamatan awal, layanan ambulans Magen David Adom (MDA) melaporkan bahwa mereka segera memberikan perawatan kepada korban yang mengalami berbagai tingkat cedera, termasuk di antara mereka yang tidak sadarkan diri.
Menteri Keuangan Israel yang juga merupakan tokoh garis keras, Bezalel Smotrich, mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan berasal dari kota Hebron di Tepi Barat. Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, ia menyatakan keinginannya untuk mengajukan kebijakan kepada kabinet agar anggota keluarga dari tersangka dideportasi ke Gaza dan rumah mereka dihancurkan. Pernyataan keras ini menunjukkan proyeksi ketegangan berkepanjangan yang terus melanda wilayah ini.
Sekitar beberapa menit setelah serangan, sirene peringatan menggema di seluruh proyek, mendorong warga untuk segera mencari perlindungan. Saat suasana panik menyelimuti Tel Aviv, sirene serangan udara berbunyi di tengah ketegangan yang meningkat, terutama menyusul laporan mengenai peluncuran rudal dari Iran sebagai balasan atas tindakan Israel terhadap sejumlah pemimpin aliansi yang dikenal dengan sebutan Poros Perlawanan.
Insiden penembakan di Israel ini tidak hanya menambah daftar panjang kekerasan yang berlangsung di kawasan tersebut, tetapi juga menyerukan perhatian akan perlunya upaya lebih besar untuk menyelesaikan konflik yang sudah berlangsung lama. Masyarakat internasional kini menghadapi tantangan untuk mendorong dialog serta menciptakan solusi yang dapat mencegah tragedi serupa di masa mendatang. Bagaimana langkah ke depan bagi Israel dan Palestina dalam menghadapi situasi ini menjadi pertanyaan yang menggelayuti banyak pihak.