Seorang siswa SMK yang berinisial MWG tragis meninggal dunia ketika bermain sepak bola di kawasan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur pada Kamis, 4 Juli 2024, sore hari.
Korban meninggal saat sedang asyik bermain bola bersama teman-temannya di Gang H. Niun, tepatnya di Lapangan Bulutangkis, RT 010/04, Kelurahan Pulogebang.
Kapolsek Cakung, Kompol Panji Ali Candra, mengungkapkan bahwa seorang siswa SMK kehilangan nyawanya akibat tersengat aliran listrik.
“Korban meninggal dunia disebabkan oleh sengatan listrik,” ujar Panji saat dikonfirmasi oleh para wartawan pada hari Jumat, 5 Juli 2024.
Menurut Panji, korban tersengat listrik saat memegang tiang lampu penerangan yang ada di lapangan pada pukul 15.00 WIB.
“Korban memegang tiang lampu penerangan lapangan bulutangkis, kemudian berteriak meminta bantuan,” ujarnya.
Panji mengungkapkan, saat MWG meminta bantuan teman korban segera mencari bambu untuk melepaskan tangan korban dari tiang lampu.
Setelah ditolong, korban tergeletak kaku di atas lapangan bulu tangkis.
“Sahabat korban segera menghubungi ayahnya, dan ketika sang ayah tiba di lokasi kejadian, korban sudah tidak bernyawa lagi,” ujar Panji.
Setelah itu, jenazah korban langsung dibawa pulang ke rumah oleh ayahnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka mencurigakan pada tubuh korban
Saat ini, orang tua dari korban telah membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Keluarga korban juga memutuskan untuk menolak dilakukannya autopsi terhadap jenazah.
Sebelumnya, warga setempat menduga bahwa korban meninggal dunia akibat tersambar petir saat sedang bermain sepak bola.
Hal ini dikarenakan pada saat kejadian, cuaca sedang hujan deras. Insiden ini langsung menarik perhatian banyak warga di sekitar lokasi.
“Informasinya, korban sedang bermain sepak bola dan tersambar petir. Korban tersebut adalah siswa SMK kelas 3 dengan inisial MWG,” ujar salah satu warga.