Suara Komika Demo dalam Penolakan Revisi UU Pilkada

Ad2stream – Suara Komika Demo. Pada Kamis, 22 Agustus 2024, suasana di depan gedung DPR RI di Senayan, Jakarta Selatan, dipenuhi oleh sorak-sorai dan orasi berapi-api dari para komika. Deretan suara komika demo yang hadir tersebut merupakan bagian dari aksi demonstrasi yang menolak revisi Undang-Undang Pilkada yang kabarnya akan dianulir oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR. Di tengah ketegangan politik yang kian memanas, mereka berani menggunakan panggung publik untuk mengekspresikan kekecewaan dan protes terhadap kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat.

Foto: Para komika ikut serta demo dalam penolakan RUU Pilkada. (c) anggita/ad2stream

Salah satu komika yang menonjol dalam aksi tersebut adalah Abdur Arsyad saat demo. Dengan suara lantang, ia mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap perilaku para pejabat yang dianggapnya bebal. “Kawan-kawan semuanya, mohon maaf, kami empat orang di sini mewakilkan teman-teman yang ada di bawah. Jangan berharap kalau kami lucu, karena lebih lucu yang ada di dalam sana. Kumpulan orang-orang t*#l!” teriaknya, yang kemudian disusul oleh teriakan dukungan dari massa. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa rasa frustrasi tidak hanya dirasakan oleh para komika, melainkan juga oleh masyarakat luas yang merasa diabaikan.

Bintang Emon turut berorasi sebagai suara komika demo, menjelaskan bahwa kehadiran mereka bukan untuk membela partai politik tertentu, melainkan untuk menyuarakan kemarahan kolektif terhadap situasi politik yang tidak jelas. Ia menyatakan, “Kita dianggap t#l teman-teman. Banyak akrobat-akrobat yang putusannya tidak masuk akal dan dipaksa menelan, kita dianggap t#l.” Dengan semangat yang membara, Bintang Emon mengajak semua yang hadir untuk melawan gejolak yang terjadi di DPR serta memastikan bahwa Pilkada mendatang berjalan dengan baik.

Dukungan dari komunitas komika demo lainnya seperti Adjis Doaibu, Arie Kriting, dan Kiky Saputri semakin menguatkan gerakan ini. Mereka menunjukkan solidaritas dalam aksi damai ini, berpakaian serba hitam dan menampilkan sikap bersatu dalam mengekspresikan aspirasi rakyat. Selain itu, Kiky memilih untuk mendukung aksi tersebut melalui media sosial, mendorong para demonstran untuk tetap hati-hati dan menjaga keselamatan.

Aksi ini tidak sekadar protes, melainkan juga merupakan pengingat akan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses politik. Para komika menyuarakan ketidakpuasan terhadap dua poin dalam revisi UU Pilkada yang dinilai bertentangan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Salah satunya, ambang batas pencalonan kepala daerah yang tidak sesuai, serta batas usia minimal calon pemimpin daerah yang menjadi perdebatan hangat di kalangan masyarakat.

Sementara itu, DPR RI pun terpaksa menunda gelaran paripurna untuk pengesahan revisi UU Pilkada karena belum mencapai kuorum. Kendati demikian, aksi penolakan dari masyarakat, terutama dari kalangan komika, tetap berlangsung dengan semangat juang yang tinggi. Tindakan mereka menggambarkan kesadaran akan peran penting humor dan kritik sosial dalam memengaruhi kebijakan publik dan mengadvokasi perubahan.

Dengan demikian, demonstrasi yang dipimpin oleh para komika ini bukan hanya sekadar aksi protes, melainkan merupakan sinyal bagi semua pihak untuk menyadari pentingnya dialog dan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan demokrasi di Indonesia. Suara mereka menjadi harapan bagi rakyat yang menginginkan kepemimpinan yang lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Related Posts

Maraknya Jasa Sewa Pacar di Semarang, Ini Kata Sosiolog

Fenomena jasa sewa pacar kini tengah menjadi perbincangan hangat di Semarang. Layanan ini menawarkan “pacar sementara” yang dapat menemani pelanggan dalam berbagai situasi, seperti menghadiri acara keluarga, pernikahan teman, atau…

Menko Polkam: 97.000 Anggota TNI-Polri Diduga Bermain Judi Online

Pernyataan mengejutkan disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam), Mahfud MD, yang mengungkapkan bahwa sekitar 97.000 anggota TNI dan Polri diduga terlibat dalam aktivitas perjudian online.…

You Missed

Maraknya Jasa Sewa Pacar di Semarang, Ini Kata Sosiolog

Maraknya Jasa Sewa Pacar di Semarang, Ini Kata Sosiolog

Menko Polkam: 97.000 Anggota TNI-Polri Diduga Bermain Judi Online

Menko Polkam: 97.000 Anggota TNI-Polri Diduga Bermain Judi Online

Masyarakat Bermain Judi Di Pidana, Lalu Bagaimana dengan ASN

Masyarakat Bermain Judi Di Pidana, Lalu Bagaimana dengan ASN

Polda Ungkap Peredaran Narkoba 389 KG Jaringan Internasional

Polda Ungkap Peredaran Narkoba 389 KG Jaringan Internasional

Dari 5 Nov – Polri Ungkap 619 Kasus dan 734 Tersangka Judol

Dari 5 Nov – Polri Ungkap 619 Kasus dan 734 Tersangka Judol

Markas Judi Online di Bandung Digerebek – Profit 500 Juta

Markas Judi Online di Bandung Digerebek – Profit 500 Juta