Yunita Lesmawati
Ad2stream, Jakarta – Tamasya dengan kapal pesiar bisa memberikan pengalaman tersendiri. Wisatawan bisa mengunjungi beberapa destinasi tanpa berganti akomodasi. Namun, bagi yang baru pertama kali, mungkin ada kekhawatiran akan mabuk dalam perjalanan.
Bertamasya dengan kapal pesiar bergantung pada pelayaran dan kapalnya, setiap kabin atau kamar memiliki keistimewaan masing-masing. Jika ingin mencegah mabuk laut, pesanlah kabin yang berada di tengah kapal. “Kabin yang berada di tengah kapal di dek bawah adalah yang terbaik jika Anda bisa mendapatkannya,” kata Kapten Alessandro Genzo, yang berpengalaman 20 tahun di kapal pesiar Princess.
Genzo mengatakan kabin di tengah kapal cenderung yang paling sedikit bergoyang ketika gelombang laut lebih cepat. Dia mengetahui pergerakan lautan dengan baik, karena sudah berpengalaman cukup lama. Dia pernah belajar di salah satu sekolah bahari tertua di Eropa dan bertugas di Angkatan Laut Italia.
Hal senada juga disuarakan Don Bucolo, salah satu pendiri Eat Sleep Cruise. Menurut Don, ruang yang paling didambakan di kapal pesiar adalah bagian tengah kapal, dari haluan sampai buritan. Di bagian ini, risiko merasakan gerakan laut lebih jarang. Jadi, apabila khawatir mabuk laut, pilihlah kamar di bagian tengah kapal di dek tengah.
Karena kabin ini paling diminati, tentu saja harganya paling mahal dan cepat habis. “Pemesanan setidaknya enam sampai delapan bulan sebelumnya diperlukan untuk mendapatkan kabin terbaik,” kata Bucolo kepada Travel+Leisure. Dia menambahkan, apabila ingin mobilitas lebih mudah selama di kapal, sebaiknya pilih kabin di dekat lift.
Tamasya Menggunakan Kapal Pesiar: Wajib Periksa Denah Kapal
Selain memilih kabin yang tepat untuk wisatawan yang baru pertama kali naik kapal pesiar, Mark Trim, pendiri Complex Travel Group, sangat menyarankan untuk meneliti denah dek kapal secara menyeluruh dan menghindari area yang dekat dengan bar atau pusat hiburan. Penelitian yang mendetail dan teliti terhadap denah dek kapal sangat penting untuk memastikan kenyamanan selama perjalanan.
“Kiat nomor satu kami adalah memeriksa denah dek di bawah dan, yang lebih penting, di atas kabin Anda. Apakah ada bar, teater, atau restoran tepat di atas kabin Anda? Ini bisa menyebabkan gangguan kebisingan sampai larut malam.
Suara bangku yang bergerak atau aktivitas lainnya bisa membuat Anda terganggu dan mengurangi kenyamanan,” ujar Mark Trim. Gangguan kebisingan ini bisa sangat mengganggu waktu istirahat dan tidur Anda, sehingga penting untuk memastikan bahwa kabin Anda berada di lokasi yang tenang.
Selain Denah Kapal, Cek Juga Bagian Kabin dengan Balkon
Namun, jika selama pelayaran pertama ingin mendapatkan pemandangan yang indah, sebaiknya pilih kabin dengan beranda atau balkon. Bucolo menyarankan beranda yang menghadap ke belakang. “Kabin dengan balkon beranda ini cenderung menawarkan lebih banyak ruang interior.
Namun yang paling menarik adalah balkon besar yang menghadap ke luar, menghadap ke bagian belakang kapal,” katanya. Kabin-kabin dengan balkon ini tidak hanya memberikan ruang ekstra di dalam, tetapi juga menawarkan pengalaman yang lebih menyenangkan saat menikmati pemandangan laut. Mark Trim juga menyarankan untuk memilih kabin dengan balkon.
Wisatawan bisa menikmati pemandangan laut yang menakjubkan. Dia juga menambahkan bahwa kabin di dalam juga sangat bagus bagi wisatawan yang tidak ingin atau tidak keberatan tidak bisa melihat pemandangan. Meski tidak memiliki pemandangan langsung ke laut, kabin di dalam tetap menyediakan kenyamanan dan ketenangan bagi para penumpang.
Jessica Olivia
Anggita Wijaya
