Surabaya, 25 Desember 2024 – Natal tahun ini dirayakan dengan penuh suka cita oleh warga Surabaya meskipun kota tersebut diterjang banjir yang menggenangi sejumlah wilayah. Momen yang biasanya diisi dengan kebahagiaan dan perayaan ini, kali ini menyuguhkan pemandangan yang berbeda. Warga tetap mempertahankan semangat Natal mereka, meski dihadapkan pada kondisi cuaca ekstrem yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Banjir yang melanda sebagian besar kawasan Surabaya pada malam menjelang Natal membuat sejumlah jalan utama terendam. Rumah-rumah yang terletak di daerah-daerah rendah, seperti di kawasan Rungkut, Wonokromo, dan Kenjeran, terpaksa harus menghadapai air yang masuk ke dalam rumah mereka. Namun, meskipun kondisi tersebut, semangat perayaan Natal tidak surut.
Di gereja-gereja, perayaan Misa Natal tetap berlangsung meriah, meskipun banyak jemaat yang harus berjalan kaki atau menggunakan perahu untuk mencapai tempat ibadah. Para jemaat yang hadir di gereja merasakan kebersamaan yang lebih mendalam, karena mereka saling membantu satu sama lain untuk bisa hadir dalam perayaan tersebut. Di beberapa gereja, fasilitas darurat seperti tenda dan penerangan tambahan disiapkan untuk menampung umat yang kesulitan mencapai gereja akibat banjir.
“Banjir tidak akan menghalangi kami untuk merayakan Natal. Ini adalah momen kebersamaan dan cinta kasih yang lebih dari sekadar cuaca,” ujar Pak Tony, seorang jemaat yang datang bersama keluarganya di Gereja Kristen Surabaya. Ia mengungkapkan bahwa meskipun rumahnya terendam banjir, ia merasa diberkati bisa merayakan Natal bersama keluarga dan gereja.
Bagi banyak warga Surabaya, Natal adalah saat untuk berkumpul dengan keluarga dan berbagi kebahagiaan. Sejumlah keluarga yang rumahnya terendam banjir tetap memutuskan untuk mengadakan acara makan bersama di tempat yang lebih tinggi atau di gereja. Makanan khas Natal, seperti ayam panggang, kue-kue, dan hidangan tradisional, tetap disajikan di meja makan, meskipun beberapa bagian rumah harus dibersihkan dari air yang masuk.
Tidak hanya itu, banyak warga juga saling membantu sesama, berbagi bantuan kepada mereka yang terkena dampak banjir. Beberapa organisasi kemanusiaan dan relawan juga terlihat aktif memberikan bantuan seperti makanan, air minum, dan perlengkapan darurat kepada warga yang terdampak. Di berbagai sudut Surabaya, spanduk dengan tulisan “Natal Berbagi Kasih” terlihat di berbagai tempat, menggambarkan semangat berbagi yang tetap hidup meskipun badai dan banjir datang.
Pemerintah Kota Surabaya juga mengerahkan berbagai tim penanggulangan bencana untuk membantu warga yang terdampak banjir. “Kami akan tetap memastikan keselamatan warga, terutama yang ingin merayakan Natal, dengan menyediakan bantuan dan fasilitas evakuasi bila diperlukan,” ungkap Wali Kota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini, yang turun langsung memantau keadaan di lapangan.
Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah dengan menyediakan tempat pengungsian sementara di beberapa gedung milik pemerintah dan rumah ibadah yang tidak terendam. Beberapa sekolah dan balai pertemuan juga dijadikan tempat penampungan bagi warga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir. Di tempat-tempat tersebut, warga disediakan tempat tidur darurat dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Meski keadaan darurat, banyak warga yang tidak ingin kehilangan makna dari Natal itu sendiri. Salah seorang ibu, Ibu Maya, yang rumahnya terendam banjir hingga lutut, mengatakan, “Natal adalah tentang cinta dan harapan. Meskipun kami dilanda banjir, kami tetap merayakan dengan penuh suka cita. Kami tidak pernah merasa sendiri, banyak yang datang membantu.” Ibu Maya bersama anak-anaknya merayakan Natal di sebuah posko bantuan yang menyediakan makanan dan pakaian hangat untuk pengungsi.
Sementara itu, di beberapa sudut kota, tampak pohon Natal yang tetap berdiri kokoh meskipun banjir menggenangi sekelilingnya. Di jalan-jalan yang tidak terendam, warga masih terlihat sibuk membeli hadiah Natal dan menghias rumah mereka dengan dekorasi penuh warna. Meskipun banjir datang tanpa terduga, suasana Natal tetap hidup di hati banyak orang Surabaya.
Dalam suasana penuh tantangan ini, nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan menjadi semakin terlihat. Warga yang terjebak banjir saling membantu satu sama lain, mulai dari membersihkan rumah yang terendam hingga memberikan tumpangan bagi tetangga yang kesulitan menuju tempat ibadah. Ada pula yang membuka pintu rumahnya untuk menyambut warga lain yang terpaksa mengungsi, menunjukkan bahwa semangat Natal membawa kebaikan yang melampaui rintangan.
Natal di Surabaya tahun ini menjadi pengingat bahwa meskipun tantangan datang dalam berbagai bentuk, semangat kasih sayang dan kebersamaan tetap bisa dirayakan. Warga Surabaya telah membuktikan bahwa meskipun diterjang banjir, semangat Natal tetap hidup dalam hati mereka. Banjir mungkin telah merendam sebagian kota, namun semangat kasih sayang, harapan, dan sukacita Natal tetap tidak terendam.