Kualitas Udara Buruk, BMKG Memprediksi Jakarta Cerah

Ad2Stream, Jakarta – Kualitas Udara Buruk, BMKG Memprediksi Jakarta Cerah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca Jakarta cenderung cerah sepanjang hari ini, Minggu, 23 Juni 2024. Tidak ada potensi hujan di seluruh Jabodetabek hingga esok dini hari.

Mengacu pada data prediksi cuaca BMKG, seluruh wilayah Jakarta akan cerah hingga pukul 13.00 siang nanti. Pada petang dan malam, pukul 19.00 WIB, hanya zona Jakarta Pusat dan Jakarta Utara yang tetap cerah. Adapun langit di wilayah Jakarta lainnya diprediksi cerah berawan. Pada Ahad malam menuju dini hari nanti, cuaca di seluruh Jakarta diprakirakan cerah berawan.

Namun, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat kemungkinan kembali menjadi cerah sejak subuh hingga Senin pagi, 24 Juni 2024. BMKG mencatat suhu di ibu kota tidak akan lebih dari 24-32 derajat Celsius sepanjang hari ini, sedangkan kelembapan udaranya berkisar 50-85 persen.

Sedangkan tidak ada hujan, kualitas udara buruk di Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat. Mengacu pada data dari aplikasi pemantau kualitas udara, IQAir, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta pada Minggu pagi berada di angka 168. Konsentrasi partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 tercatat mencapai 80 mikrogram per meter kubik.

“Fokus PM2.5 di Jakarta saat ini 16 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” demikian bunyi data IQAir hingga pukul 07.45 WIB tadi.

Kualitas udara buruk di ibu kota tercatat buruk beberapa hari terakhir. Pada 20 Juni, AQI Jakarta mencapai 154, jauh di atas batas sedang yaitu 100. Sabtu lalu, AQI Jakarta berada di level 162, dan hari ini naik menjadi 168.

kualitas udara buruk

Indeks AQI di Tangerang Selatan mencapai 196, lebih buruk dari Jakarta. AQI di Bandung, Jawa Barat, tercatat 163. Medan dan Palembang juga memiliki kualitas udara buruk yang tidak sehat untuk kelompok sensitif, dengan AQI masing-masing 149 dan 119.

Penjelasan Dinas Lingkungan Tentang Kualitas Udara Buruk

Dalam Perayaan Hari Ulang Tahun ke-497, Provinsi DKI Jakarta juga menempati peringkat kedua dunia sebagai kota dengan kualitas udara terburuk pada Sabtu pagi, 22 Juni 2024.

Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan ada beberapa faktor yang memperburuk polusi udara. Salah satunya adalah cuaca panas di Jakarta. “Bulan ini hingga September biasanya adalah musim kemarau di Jakarta,” ujarnya di Tugu Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu, 22 Juni 2024.

Selain itu, ada faktor luar seperti arah angin dari luar Jakarta. Asep mengatakan dinasnya terus bersiap untuk mengurangi masalah ini. Misalnya, uji emisi dan memperketat sumber emisi dari cerobong asap.

“Masalah polusi di Jakarta tidak bisa dipisahkan dari pabrik-pabrik di sekitarnya. Jika pabrik berada di luar Jakarta, kita harus koordinasi dengan pemerintah setempat,” katanya. Dia berharap ada kesamaan sikap untuk menyelesaikan masalah ini bersama. Selain itu, sesuai arahan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dia akan melakukan rekayasa cuaca.

Rekayasa cuaca tidak bisa dilakukan langsung oleh BPBD DKI Jakarta, tetapi harus bekerja sama dengan BNPB Jakarta.

“Karena rekayasa cuaca, kita tidak bisa langsung melaksanakannya hari itu juga. Jadi, kita harus memperhatikan kondisi cuaca dan hujan,” katanya.

Menurut situs pemantau kualitas udara IQAir pada Sabtu, 22 Juni 2024, kualitas udara di Jakarta mencapai angka 182 yang berarti tidak sehat. Namun, DLH DKI Jakarta menyatakan kondisi udara pada 23 Juni 2024 berstatus moderat dan aman, terutama di Bundaran HI, Gelora Bung Karno, dan Tugu Tani.

Data tersebut diperoleh dari Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di area tersebut. Angka menunjukkan peningkatan kualitas udara dengan fokus PM2,5 di bawah Standar Kualitas Harian. Acara Jakarta International Marathon 2024 yang diadakan hari ini juga diharapkan dapat mengurangi polusi udara karena jalan-jalan ditutup selama acara.

Related Posts

Mengatasi Asam Lambung Ini Tips dan Pencegahan untuk Anda

Asam lambung adalah kondisi di mana asam dari lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar di dada atau tenggorokan yang dikenal sebagai heartburn. Kondisi ini bisa sangat mengganggu dan menurunkan…

Manfaat Lari Pagi dan Sore: Mana yang Terbaik untuk Anda?

Manfaat lari untuk kesehatan adalah salah satu aktivitas yang tidak memerlukan peralatan khusus dan bisa dilakukan hampir di mana saja serta kapan saja. Lari merupakan salah satu olahraga yang paling…

You Missed

Nikita Mirzani Jemput Anak di Apartemen: Marah ke Kang Semir

Nikita Mirzani Jemput Anak di Apartemen: Marah ke Kang Semir

Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Akhirnya Ditangkap!

Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Akhirnya Ditangkap!

Azizah Salsha Laporkan Jessica Felicia: Pencemaran Nama Baik

Azizah Salsha Laporkan Jessica Felicia: Pencemaran Nama Baik

Megawati Soekarnoputri: Pancasila sebagai Landasan Etika

Megawati Soekarnoputri: Pancasila sebagai Landasan Etika

Boneka Viral Labubu: Bikin Penggemar di Indonesia ‘Demam’

Boneka Viral Labubu: Bikin Penggemar di Indonesia ‘Demam’

Gunung Kelud: Antrean Pendaki Seperti Antre Sembako

Gunung Kelud: Antrean Pendaki Seperti Antre Sembako