Yunita Lesmawati
Budi Arie, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koperasi, tengah menjadi pusat perhatian publik karena keterkaitan mantan bawahannya di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang kini menjadi tersangka dalam kasus perjudian online.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihak kepolisian akan memeriksa siapa saja yang terlibat, termasuk mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, jika namanya disebutkan dalam proses penyelidikan kasus tersebut.
“Apabila dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh anggota saya muncul nama-nama tertentu, tentu akan tetap diproses dan diperiksa lebih lanjut,” ujar Sigit ketika ditanya mengenai kemungkinan pemeriksaan Budi Arie setelah rapat kerja dengan DPR RI yang berlangsung di Jakarta Pusat, pada hari Senin, 11 November 2024.
Budi Arie Dicurigai Dekat Dengan Inisial T
Budi dikabarkan memiliki hubungan dekat dengan salah satu tersangka jaringan mafia judi online yang dikenal dengan inisial T. Namun, Budi menegaskan bahwa T sebenarnya adalah orang yang memiliki kedekatan dengan mantan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Menurutnya, T adalah individu yang merekomendasikan Adhi Kismanto (AK) kepadanya. AK sendiri adalah tersangka lain yang sudah ditangkap oleh pihak kepolisian. “T memperkenalkan beberapa orang yang ia sebut sebagai hacker muda berbakat.
Salah satunya adalah AK, yang memiliki kemampuan untuk menghapus antara 50.000 hingga 100.000 situs setiap harinya,” ujar Budi dalam keterangan resminya yang diterima oleh Ad2stream pada hari Minggu, 10 November 2024.
Budi mengaku mengenal T sebagai aktivis politik yang dekat dengan Budi Karya Sumadi. Pada Pilpres 2024, T menjadi salah satu tim sukses pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Kini, T juga diketahui berada di tim Pramono Anung-Rano Karno, calon Kepala Daerah Jakarta dari PDI Perjuangan. “T adalah kepala konten media sosial,” kata Budi.
Peran T dan AK serta sejumlah PNS Komdigi sebagai operator bandar judi online terungkap dari penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya. Mereka bekerja di kantor satelit di Bekasi untuk melindungi 1.000 situs judi online agar tidak di-take down oleh Kominfo (sekarang Komdigi). “Tidak ada hubungan antara kegiatan mereka melindungi situs judi dan saya,” kata Budi Arie.
Ad2stream mencoba mengkonfirmasi Budi Karya melalui pesan singkat. Beberapa saat kemudian, staf Budi Karya memberikan penjelasan namun enggan dikutip. Ia mengaku tengah menyiapkan siaran pers untuk menjawab tudingan Budi Arie Setiadi.
Respon Tim Pemenangan Pramono Anung – Rano Karno Soal Sosok T
Koordinator Media dan Media Sosial dari Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Pangeran Siahaan, memberikan klarifikasi terhadap pernyataan yang disampaikan oleh Budi Arie. Ia menyatakan bahwa T sama sekali tidak tergabung dalam Tim Pemenangan tersebut dan juga tidak pernah menjabat sebagai Ketua Divisi Konten Media Sosial untuk Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno dalam ajang Pilkada Jakarta 2024.
“Kami menilai bahwa pernyataan dari Budi Arie Setiadi itu jelas tidak benar dan menganggapnya sebagai informasi yang dapat menyesatkan publik,” ujar Pangeran.
Polda Metro Jaya telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka dalam kasus layanan keamanan judi online. Dari 15 orang tersebut, 11 di antaranya merupakan pegawai Komdigi (d/h Kominfo). Para tersangka yang sebenarnya bertugas memblokir situs judi slot online justru menjaganya dan meminta bayaran kepada pemilik situs.
“Jadi tugas mereka memblokir situs judi online. Mereka diberi akses untuk melihat situs perjudian online dan memblokirnya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi di Bekasi, Jumat, 1 November 2024. Tersangka ini mengaku memblokir laman perjudian online setiap dua minggu sekali.
Jika dalam waktu dua minggu pemilik laman tidak menyetorkan uang ke Adhi Kismanto (AK), maka laman tersebut akan diblokir. Komplotan ini mematok biaya Rp8,5 juta per situs sebagai layanan keamanan agar tidak diblokir.
