Ad2stream – Cut Intan Nabila. Dalam beberapa hari terakhir, nama Cut Intan Nabila telah menggemparkan jagat maya Indonesia. Pengakuan yang dibuatnya di akun Instagram pribadi mengenai pengalamannya sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama lima tahun pernikahan dengan suaminya, Armor Toreador Gustifante, telah menarik perhatian publik. Sebagai mantan atlet anggar dan seorang selebgram berusia 23 tahun, Intan membagikan kisahnya yang menyentuh dan menggugah banyak hati.
Dalam konferensi pers yang diadakan di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat pada Minggu, 18 Agustus 2024, Intan berbagi tentang penderitaan yang dialaminya. “Saya sebagai korban selama lima tahun ini sudah cukup banyak derita, dan hidup seperti neraka ibaratnya,” ungkapnya dengan tegas. Pengakuan ini ternyata tidak hanya mengejutkan publik, tetapi juga menghentak anggota keluarganya, yang sebelumnya tidak mengetahui keadaan tersebut. “Untuk keluarga juga, pasti om Intan tertekan banget, kemarin juga syok banget karena memang saya itu bukan tipe orang yang mudah bercerita,” lanjutnya.
Keberanian Intan dalam mengungkapkan pengalamannya patut diapresiasi, terutama di tengah stigma yang sering mengalilingi korban KDRT. Proses hukum terhadap suaminya kini sedang berlangsung, dengan Armor telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Bogor, Jawa Barat. Dalam pernyataannya, Intan menekankan pentingnya kejelasan di tengah berita yang simpang siur, menegaskan bahwa ia tidak akan mencabut gugatan dan berkomitmen untuk melanjutkan proses hukum ini. “Jadi sudah tidak akan mundur, untuk dalam proses hukum ini akan terus dilanjutkan,” tambahnya.
Intan berharap agar kisahnya dapat menjadi pelajaran bagi banyak perempuan, menginspirasi mereka untuk berani bersuara jika mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang serupa. “Dan meminta keadilan, seadil-adilnya agar kasus ini menjadi pelajaran juga untuk perempuan-perempuan di luar sana yang mengalami hal seperti Intan, yang mengalami kerasa dalam rumah tangga, harus speak up, dan tidak boleh terlalu banyak menutup diri seperti saya yang lalu,” pungkasnya dengan optimisme.
Saat ini, ketiga anaknya berada di bawah perlindungan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sebuah langkah selamat yang menawarkan harapan baru bagi keluarga yang mengalami krisis. Dengan keberanian yang ditunjukkan oleh Cut Intan Nabila, diharapkan banyak perempuan lainnya juga dapat menemukan kekuatan untuk membela diri dan mendukung satu sama lain dalam perjuangan melawan KDRT. Keterlibatan publik dan dukungan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan memberdayakan bagi semua individu, terutama perempuan yang menjadi korban kekerasan di rumah.