Polda Metro Jaya: Viral Dipeluk Massa Bubarkan Paksa Diskusi

Ad2stream – Polda Metro Jaya baru-baru ini memberikan klarifikasi terkait videoclips yang menunjukkan interaksi antara personel kepolisian dan massa saat terjadi pembubaran paksa acara diskusi di Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Menurut Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Djati Wiyoto Abadhy, dalam video yang beredar, terlihat bahwa massa tersebut melakukan pelukan kepada anggota polisi setelah mereka membubarkan kegiatan diskusi. Djati mengungkapkan bahwa tindakan tersebut diinterpretasikan oleh massa sebagai bentuk etika dan penghormatan kepada petugas yang bertugas.

Cuplikan pembuburan paksa acara diskusi di Kemang (c) (Foto: AnggitaW/ad2stream)

“Saat aksi pembubaran selesai, para pelaku menyatakan bahwa ini adalah wujud etika kami, pamit dengan petugas anggota yang ada di situ,” jelas Djati kepada wartawan pada hari Minggu, 29 September 2024.

Meskipun demikian, pihak Polda Metro Jaya tidak mengabaikan potensi adanya pelanggaran dalam pelaksanaan tugas kepolisian. Mereka berencana untuk melakukan investigasi internal yang mendalam terkait dengan tindakan para personel yang terlibat. Investigasi ini akan meliputi pemeriksaan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan oleh anggota di lapangan.

Djati menambahkan, “Kami akan mengecek jumlah personel yang dilibatkan dan tindakan yang harus diambil jika terjadi dinamika yang berkembang. Jika ada dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota kami, maka kami akan melakukan investigasi secara internal.”

Polda Metro Jaya juga menunjukkan kesiapan untuk menerima kritik dari masyarakat terkait pelaksanaan tugas mereka. Djati menegaskan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas tindakan premanisme yang terjadi, serta akan melakukan evaluasi untuk perbaikan di masa yang akan datang. “Kami mempunyai tanggung jawab untuk menjaga dan mengamankan ibu kota Jakarta,” imbuhnya.

Sebagai informasi, insiden pembubaran diskusi berlangsung di sebuah hotel di Kemang pada hari Sabtu, 28 September, sekitar pukul 09.00 WIB. Acara tersebut diketahui dihadiri oleh beberapa tokoh, termasuk mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dan pakar hukum tata negara, Refly Harun. Akibat insiden tersebut, lima pelaku pembubaran telah diamankan, di mana dua di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dengan pasal yang relevan.

Dalam tanggapan terbaru, pengacara dari kelima orang tersebut menyatakan bahwa kliennya tidak terlibat dalam koordinasi dengan polisi dalam aksi pembubaran. Gregorius Upi dari DG & Partners Lawfirm menekankan bahwa kehadiran polisi di lokasi merupakan bagian dari tugas mereka untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum, tanpa ada kerjasama dengan pelaku aksi pembubaran.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa keputusan untuk memasuki hotel melalui pintu belakang diambil karena pertimbangan efisiensi, tanpa adanya arahan dari pihak manapun, termasuk polisi. “Interaksi yang terjadi antara klien kami dan aparat kepolisian setelah insiden, seperti bersalaman dan mencium tangan, merupakan bentuk kesopanan,” lanjut Gregorius.

Dengan perkembangan ini, jelas bahwa situasi di lapangan dapat menciptakan berbagai interpretasi, baik dari pihak kepolisian maupun massa. Polda Metro Jaya berkomitmen untuk menyelidiki insiden ini secara transparan demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian dalam melaksanakan tugas mereka.

Related Posts

Puan Klarifikasi Isu Jokowi Jadi Ketua Umum PDI-P

Puan Maharani, Ketua DPP PDI-P, baru-baru ini memberikan klarifikasi mengenai beredarnya isu yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi Ketua Umum PDI-P setelah masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri berakhir.…

Sopir Pikap Kabur Usai Menabrak Petugas Dishub Depok

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di kawasan Depok, Jawa Barat, yang melibatkan seorang sopir pikap dan seorang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok. Pada hari Kamis, 10 Januari 2025, sebuah kejadian…

You Missed

Tarif Baru Pajak Progresif Kendaraan di Jawa Tengah 2025

Tarif Baru Pajak Progresif Kendaraan di Jawa Tengah 2025

5 Mobil Pindad Maung Siap Produksi Massal Februari 2025

5 Mobil Pindad Maung Siap Produksi Massal Februari 2025

Bahaya Salah Mengoperasikan Rem Mobil Matik di Turunan

Bahaya Salah Mengoperasikan Rem Mobil Matik di Turunan

Alasan Kenapa HP dan Laptop Perlu Update Sistem Operasi

Alasan Kenapa HP dan Laptop Perlu Update Sistem Operasi

Mengenal Mixed Reality dan Contoh Penerapannya

Mengenal Mixed Reality dan Contoh Penerapannya

Mengapa Bukalapak Berhenti Menjual Produk Fisik?

Mengapa Bukalapak Berhenti Menjual Produk Fisik?