Ad2stream – Tawuran di Bassura. Kota Jakarta kembali digemparkan oleh peristiwa tawuran antarkelompok warga di Jalan Basuki Rahmat (Bassura), Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Tawuran ini terjadi berkepanjangan dan tak kunjung berakhir, menjadi masalah yang terus-menerus meresahkan masyarakat.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, akar permasalahan dari tawuran ini adalah saling dendam di antara kedua kelompok warga dari dua RW yang saling menghina satu sama lain. Tidak ada pihak yang mau mengalah, sehingga tawuran terus terulang.
“Pastinya itu saling dendam mendendam karena satu yang lain tidak saling tidak mengalah,” ujar Nicolas.
Tawuran di Bassura sendiri sudah terjadi selama puluhan tahun. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak kepolisian, seperti membuat pos pantau dan memediasi untuk membuat perjanjian damai di antara warga. Namun, setiap kali polisi lengah atau tidak ada di tempat, tawuran kembali terjadi.
“Sudah puluhan tahun ini, sudah turun menurun sudah dilakukan berbagai upaya kita juga sudah membuat pos pantau. Kita juga sudah membuat perjanjian damai antara mereka, tapi kalau dia saling mengintip polisi. Kalau polisinya lengah, dalam arti polisinya pergi solat ataupun terlambat datang, nah dia selalu mengintip polisi itu dan kali tidak ada keberadaan polisi disitu dia main,” jelas Nicolas.
Kasus tawuran di Bassura sendiri bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada Selasa (9/7) sore, tawuran kembali terjadi dan menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi. Peristiwa ini memperlihatkan bahwa masalah saling dendam di antara kelompok warga belum dapat diatasi secara tuntas.
Pihak kepolisian terus berupaya untuk menangani permasalahan ini, namun nyatanya tidak mudah untuk memutus rantai saling dendam yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Dibutuhkan komitmen dan kerja sama yang kuat dari seluruh pihak, termasuk masyarakat, untuk dapat menyelesaikan masalah tawuran yang meresahkan ini.