Polda Sulawesi Selatan berhasil mengungkap kasus perdagangan manusia yang melibatkan 77 mahasiswa di Kota Makassar pada Jumat (22/11/2024). Para mahasiswa ini diduga terjebak melalui program kerja musim liburan yang dikenal dengan nama Ferienjob di Jerman.
Menurut Ditkrimum Polda Sulawesi Selatan, mahasiswa tersebut awalnya dijanjikan pekerjaan sesuai bidang studi di Jerman. Namun, sesampainya di sana, mereka malah bekerja sebagai buruh kasar.
Kasus ini terungkap setelah Polda Sulawesi Selatan menerima empat laporan. Kombes Pol Jamaluddin Farti, Direktur Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan, mengatakan bahwa program Ferienjob digunakan sebagai kedok mengirim mahasiswa ke Jerman.
Ferienjob di Jerman menawarkan pekerjaan bagi mahasiswa saat libur kuliah di bulan Oktober, November, dan Desember. Beberapa perusahaan bekerja sama dengan perguruan tinggi, termasuk di Makassar, untuk merekrut dan mengirim mahasiswa ke Jerman.
“Ferienjob adalah program di Jerman dari Oktober hingga Desember untuk mahasiswa yang libur,” jelasnya. Namun, perusahaan-perusahaan itu tidak menepati janji yang disepakati.
“Pekerjaan yang diberikan berbeda, yaitu pekerjaan kasar. Selain itu, janji 20 SKS tidak terealisasi,” tambahnya. Jamaluddin menjelaskan kasus ini sudah memasuki penyidikan. “Saat ini, beberapa pihak dari kampus dan perusahaan sudah kami sidik.”
“Tiga atau empat orang sudah dinaikkan statusnya ke tahap penyidikan,” ujarnya. Setelah penyidikan rampung, Ditreskrimum Polda Sulsel akan menetapkan tersangka dalam kasus perdagangan manusia yang melibatkan 77 mahasiswa dengan modus Ferienjob ke luar negeri.