Anggita Wijaya
Ad2stream – Dere. Pada malam yang cerah di area kecil Pestapora Kemayoran, khususnya di Jalan Anggur, suara merdu seorang penyanyi berbakat, Dere, mengisi udara sekitar. Ia tampil untuk menyapa para penggemarnya pada pukul 18.00 WIB, mengenakan busana bernuansa cokelat muda yang membuatnya tampil menarik dan sekaligus memberinya karakter unik, layaknya ‘cewek kue‘. Penampilan ini berlangsung pada Sabtu, 21 September 2024, dan menjadi momen yang sangat dinanti oleh para penggemar.
Seperti yang diharapkan, Dere membawakan lagu-lagu dari album terbarunya bertajuk Rubik, album yang telah berhasil mengantarkannya meraih ketenaran. Melodi dan lirik pada album ini memang terdengar sangat santun dan menenangkan di telinga. Bahkan, suara Dere yang melagukan lagu-lagu tersebut terbilang begitu merdu meskipun ia hanya sekadar menyapa penonton.
Di tengah penampilannya, Dia dengan senang hati menandatangani beberapa album Rubik yang dibawa oleh para penggemarnya. Kegiatan ini dilakukan dengan cara yang mirip dengan seniornya di dunia musik, Tulus, yang juga tampil di Pestapora pada hari pertama. Namun, keunikan Dere terletak pada caranya mengenang masa kecil saat menandatangani album tersebut. Sembari menyampaikan ceritanya, ia bahkan melontarkan senandung yang membuat suasana menjadi lebih hangat.
“Dulu aku kalau malam-malam gak ada orang, di kamar, ya ini kerjaan ku, pura-pura nyanyi di panggung sambil tanda tangan. Padahal lagi di depan kaca,” ucapnya sambil tersenyum. Pernyataan tersebut dengan jelas mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian yang diraihnya, dan membuat para penonton merasa tersentuh dengan kisah perjalanan kariernya.
Dengan gestur yang ramah, Dia memandangi para penontonnya, melemparkan senyum, dan bahkan memperagakan bentuk tangan berbentuk hati yang ia tujukan untuk penggemarnya. “Gimana ya caranya membuat sebuah gerakan tangan berbentuk love ini lalu aku berikan ke kalian?” tuturnya sambil menunjukkan gerakan tersebut. Ia pun mengajak penonton untuk bernyanyi bersama, membuat para penggemar semakin mencintai figurnya yang penuh karisma di usia 22 tahun.
Kegembiraan Dere semakin terasa saat ia mengungkapkan rasa syukurnya bisa tampil di Pestapora untuk pertama kalinya. Dengan harapan dan senyuman yang tak pernah padam, ia mengungkapkan, “Tahun depan kita ketemu lagi ya, semoga diundang lagi ke sini.” Harapannya itu disambut antusias oleh para penonton yang jelas-jelas ingin melihatnya kembali.
Penampilan Dere ditutup dengan lagu Keluku, yang mengingatkan semua orang bahwa kecepatan dunia media sosial saat ini sangat memengaruhi cara kita berinteraksi dan menikmati musik. Kecakapan dan keramahannya pada malam itu telah memberikan pengalaman tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Demikianlah penampilan Dere di Pestapora malam ini. Dengan harapan dapat melihatnya kembali di lain kesempatan, sampai jumpa lagi, Dere!
